Translate to : English French German Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Berkarya Lebih Baik daripada Mengganti Profile Picture

Rabu, 27 Oktober 2010

Hari ini banyak sekali profile picture (pp) bb teman-teman yang mengganti dengan logo Pray for Indonesia. Ya seperti kita ketahui, bumi kita sedang berduka dengan berbagai bencana alam akhir-akhir ini. Saya sendiri tidak tertarik untuk mengganti pp bb saya. Karena menurut saya dengan mengganti pp bb tidak menyelesaikan persoalan dan hanya menunjukkan solidaritas belaka. Yang lebih baik mari kita berkarya nyata dengan menyumbang sesuatu. Mungkin diantara teman-teman pembaca blog ada yang membuka rekening penampungan dan aktif menggalang dana. Ini jauh lebih berarti daripada sekedar menghimbau agar mengganti profile picture bb. Apakah para korban bencana itu membaca pp bb Anda? Ya jelas tidaklah, selain mereka mungkin bukan teman Anda, saat ini mereka juga sedang menderita. Boro-boro baca ‎ ßßM , yang ada mereka butuh tindakan nyata. Sebagian royalti penjualan buku saya, juga akan saya sumbangkan untuk mereka. Sesuatu yang kecil bagi saya, akan besar manfaatnya bagi mereka yang membutuhkan. Ayo kita bahu membahu untuk menolong mereka dengan tindakan nyata, bukan hanya mengganti pp bb.


:BCA:

Kreatif yang Tidak Menguntungkan

Selasa, 26 Oktober 2010

Akhir-akhir ini banya cewek-cewek yang mengganti status BB nya dengan istilah-istilah yang hanya diketahui para cewek sendiri. Mereka merahasiakannya kepada para cowok. Semakin cowok penasaran maka para cewek akan semakin senang. Saya mencatat ada beberapa jenis status antara lain : menggunakan ukuran seperti 23 cm, menggunakan warna seperti hitam, menggunakan buah seperti jeruk, menggunakan campuran buah seperti banana split. Saya salut dan kagum pada orang yang memciptakan istilah-istilah ini dan banyak dipergunakan oleh cewek. Walau tidak bertahan lama, orang ini sangat kreatif, ada saja idenya. Namun sayang kreatifnya tidak banyak membawa manfaat, hanya sekedar fun. Alangkah baiknya jika kreatifnya dikolaborasikan sehingga bisa menghasilkan sesuatu yang berguna. Misalnya dia melakukan riset yang lebih mendalam, menghubungkan istilah-istilah itu dengan dunia kerja atau menulis sebuah buku tentang arti-arti yang berguna. Saya sendiri mencoba menjadi seorang yang kreatif yaitu kreatif untuk menulis di blog pribadi mengenai apa yang saya lihat, saya dengar dan saya rasakan. Seperti saat saya mendengar ada orang yang sangat jago menciptakan istilah ini dan mempengaruhi cewek untuk mengikutinya. maka segera saya menulis di blog.  Menurut saya jika seseorang berhasil membuat orang lain untuk mengikuti apa yang dilakukannya ( seperti mengganti status di BB, membaca blog) maka orang-orang seperti ini sedikit banyak telah mempunyai talenta menjadi seorang motivator. Dan ini yang sedang saya rintis menjadi seorang motivator yang memulai dengan memotivasi orang disekitar dahulu lalu perlahan memperluas jangkauannya. Anyway, buat para pembaca blog saya, jika mengenal pembuat status BB tersebut, bisa menginfokan ke saya. karena jika dua orang kreatif bertemu, bekerjasama maka dapat dipastikan akan lahir sebuah karyayang spektakular. Saya siap untuk mewujudkan hal tersebut dan siap beradu peran. Saya tunggu kemunculan orang kreatif tersebut. Catat nama saya Timoteus Talip. 


:BCA:

Ketulusan Untuk Berbagi

 
Senin 25 Oktober 2010 dari  sore sampai malam Jakarta ditimpa hujan besar dan jalanan macet sekali, dimana-mana ada banjir, mobil mogok dan berbagai rintangan lain. Saya sendiri terjebak kemacetan luar biasa , dari kantor di Menara BCA sampai rumah di Kali Deres Permai, memakan waktu 5 jam. Di tengah keputus -asaan dan kekesalan karena tidak bisa berbuat apa-apa, tiba-tiba seorang sahabat yang sedang berada di Bandar Lampung mengirim BBM  tentang pengalamannya yang sangat menyentuh hati. Inilah cuplikan BBM nya yang telah saya edit.
Saya dan suami jam 19.00 sedang makan malam di sebuah rumah makan di Bandar Lampung, tiba-tiba ada seorang anak kelas 4 SD yang menawarkan pempek. Saya menolak karena kami akan makan malam. Lalu anak itu  terlihat berbicara dengan driver kami. Suami saya bergegas menghampiri dan akhirnya makan beberapa pempek saja. Setelah mengucapkan terima kasih, maka anak itu pergi. Tiba-tiba ada seorang bapak yang iba dan memberi uang Rp 5000,- Hati kecilku berkata," kenapa kau tidak menawari dia makan, kasihan jualan sampai malam hari selepas sekolah". Aduh saya menyesal sekali dan berharap anak itu segera kembali, karena siapa tahu dia memang belum makan. Thanks God, selang 10 menit anak itu kembali dan menawari tamu lain pempeknya. Langsung tanpa basa-basi saya bertanya, "kamu sudah makan belum, makan yuk, nanti saya pesankan".  Dia menjawab sudah  makan dan minta dibungkus sate ayam saja. Sambil menunggu pesanan saya bertanya kepada driver apa saja kegiatan orang tuanya. Ternyata ayahnya seorang tukang becak, ibunya  membuat pempek untuk dijual anak itu  bersama kakaknya. Satu hal yang dapat dipetik adalah jika kita sudah  melihat dan hati terketuk untuk  berbagi, jangan ditahan lagi, lakukanlah siapa tahu dia dan keluarganya membutuhkan. Saya yakin dengan seporsi sate ayam, anak itu akan berbagi dengan ayah, ibu dan kakaknya. Nilai utama dari kisah nyata tersebut bagi saya adalah kalau anak kecil saja bisa berbagi, apalagi kita yang dewasa dan berkecukupan seharusnya bisa berbagi yang lebih memadai"
Seketika saya membayangkan  wajah anak kecil itu   yang tersenyum tulus dan sahabat saya  yang juga tersenyum. Memang saya banyak belajar dari sahabat tersebut arti berbagi. Dan saya terus bertekad untuk semakin semangat untuk menjual buku saya karena semua royalti yang saya peroleh akan saya sumbangkan bagi mereka yang kekurangan. Hal kecil bagi kita, akan besar artinya bagi yang membutuhkan.
Akhirnya walaupun jalanan masih macet total, tapi hati saya sangat bahagia karena mendapat pembelajaran yang sangat berarti dari seorang sahabat.


:BCA:

FW: Bagaimana Menyerah yang Elegan?

Senin, 25 Oktober 2010

Masih ingat postingan saya 22 Okt 2010 tentang Prinsipku adalah Prinsipku? .Ada cuplikan dari teman "Ok deh aku tidak cerita lάgϊ mengenai bisnis MLM ini ke kamu". Itu adalah awal menyerah dari teman yang memaksa saya masuk ke bisnis MLM itu. Sebagai seorang sales, kata menyerah adalah kata yang tabu. Kalau kali ini belum berhasil, cari strategi lain dan coba lάgϊ. Kalau masih gagal, jangan menyerah tapi gunakan kata-kata seperti ini "mungkin kali ini belum berminat,tapi jika lain waktu berminat, jangan ragu untuk menghubungi kembali". Walaupun belum tentu menghubungi dan Anda juga segan untuk memaksa-maksa terus. Ya dengan kata lain Anda mundur teratur tapi tidak terlihat menyerah. Saya tertawa saat melihat teman tersebut menyerah dengan kata-kata yang tidak elegan. Memang dalam kehidupan ini kadangkala kita harus gagal/menyerah tapi menyerahlah dengan elegan agar tidak terlihat kalau Anda itu menyerah/gagal/kalah. Saya teringat seorang teman sebut saja CB ketahuan menggunakan foto orang lain untuk lomba foto. CB tidak mau menyerah malah dengan bangganya mengatakan "saya sukses kan memilih dari sekian banyak foto untuk mencari yang terbaik dan dilombakan". Ini lomba foto atau lomba memilih foto ya. Nah kasus CB ini bukan menyerah dengan elegan tapi pintar cari alasan untuk pembenaran. Maka mulai sekarang jika sasaran/rencana Anda belum berhasil maka ganti strategi sehingga tidak terlihat menyerah kalah. Jadi siapkah Anda menyerah dengan elegan?

:BCA:

Prinsipku Adalah Prinsipku

Jumat, 22 Oktober 2010

 
Masih ingat beberapa hari lalu saya memosting di blog  dengan judul "Berhentilah Menipu" ?. Seru sekali dan banyak tanggapan yang saya terima, dimana sebagian besar mendukung pernyataan tersebut. Kisah nyata ini masih berlanjut. Semalam saya kembali berdebat dengan  orang yang memaksa saya mengikuti MLM tersebut. Dia masih berusaha meyakinkan saya kalau bisnis ini luar biasa. Inilah cuplikannya : "Sudah Lip, saya sudah pelajari semuanya memang salut dengan sistemnya yang luar biasa dan logika, aku kasih jempol dengan penemu  sistem ini. Dan masih panjang lebar . Saya hanya menjawab : "Kalau bisnis ini bagus, lu rekruit saja anaklu, binilu, saudaralu dan lain-lain biar mereka semua kaya raya.  Gua hanya mau nulis buku karena semua royalti disumbangkan, itu lebih berarti".
Akhirnya dia menyerah dan inilah tulisannya yang membuat saya MENANG :" Itu yang paling mulia, lakukan aja Lip dan tinggalin apa yang tidak membuat kamu senang, ok deh aku tidak cerita lagi mengenai bisnis MLM ini lagi ke kamu. Selamat bekerja dan beramal, semoga sukses dikaryamu"
Kenapa saya merasa MENANG ?? Karena saya BERHASIL mematahkan argumen dia. Biasanya orang-orang penggiat MLM  tidak akan menyerah mengejar orang dan menjerumuskannya. Kenapa saya senang berdebat  apalagi terhadap orang yang menantang dan memaksakan kehendaknya. Karena prinsipku adalah prinsipku. Sebagai seorang penulis buku yang sudah mengeluarkan 2 buah buku, saya mempunyai nilai tawar yang baik . Alangkah naifnya kalau prinsip  saya bisa dikalahkan oleh orang lain. Dari awal saya sudah anti dengan MLM ini, tapi orang tersebut memaksa dan menceritakan kehebatannya. Saya sangat tertantang untuk berdebat. Saya ingin membuktikan apakah para jagoan MLM ini bisa menggoyahkan prinsip saya yang sekali bilang tidak ingin bergabung, ya seterusnya tidak ingin bergabung. Dan saya akhirnya MENANG. Dalam kehidupan ini setiap orang harus mempunyai prinsip yang dipegang teguh. Saya paling BENCI dengan orang yang memaksakan prinsipnya diterapkan pada saya. Sudah jelas saya ANTI dengan MLM ini, eh orang tersebut menantang saya. Lihat apa yang terjadi, menyerah kan. Tiba-tiba saya teringat saat bermain pingpong, dimana spin keras saya tidak bisa dikembalikan oleh lawan saya, dan itu menentukan kemenangan. Yes, pekik kemenangan saya teriakkan sambil mengacungkan kepalan tangan. Sama dengan masalah ini, dengan bangganya saya mengacungkan kepalan tangan atas kemenangan prinsip saya.
Pesan saya dalam kehidupan ini ada kalanya seseorang  tidak suka kalau prinsipnya di paksa untuk mengikuti prinsip orang lain.  Terakhir bagi para penggiat MLM ini tolong dicatat dalam agenda Anda agar tidak sekali-kali lagi mencoba menjerumuskan saya kecuali Anda siap saya permalukan. Terima kasih


:BCA:

Bersikap Sportif Kenapa Tidak??

Rabu, 20 Oktober 2010

Dua hari ini saya mendengar ada dua kejadian yang menarik dan serupa. Yang pertama , seorang teman terbukti melakukan kecurangan dalam lomba foto, dimana foto yang diikut sertakan adalah karya orang lain. Yang kedua, seorang teman mengabsenkan sahabatnya sehingga sang sahabat yang seharusnya terlambat terselamatkan.
Apa yang bisa kita simpulkan dari ke dua peristiwa tersebut? Keduanya sama-sama menunjukkan ketidak sportifan dan kecurangan. Dimanapun jika ada perlombaan apapun, maka haruslah karya kita sendiri , tidak boleh menggunakan karya orang lain. Sedangkan untuk absensi, jika memang terlambat kenapa harus diabsenkan teman sehingga seolah-olah tidak terlambat.
Dalam kehidupan sikap sportif adalah salah satu faktor untuk mencapai kesuksesan. Jika untuk hal-hal kecil kita tidak sportif maka untuk hal-hal besar akan tidak sportif juga. Coba bayangkan jika teman yang melakukan kecurangan mengirim foto dan foto tersebut menjadi juara. Apakah dia layak menyandang predikat juara tersebut ? Jawablah dengan hati nurani Anda. Coba bayangkan teman yang diabsenkan tersebut terlihat sangat disiplin dengan absensi yang tidak pernah merah.
Tiba-tiba saya teringat peristiwa beberapa waktu silan, saat libur Lebaran, dimana selama 3 hari koran saya tidak diantar. Sang tukang koran menulis memo tentang kesediaannya dipotong tagihan selama 3 hari. Saya sangat terkesan, seorang tukan koran yang penghasilannya tidak sebesar Anda tetapi mempunyai sikap yang sportif dan tidak mengambil apa yang bukan menjadi haknya.
Semua berpaling pada diri Anda masing-masing, apakah ingin bersikap sportif untuk segala hal. Ingatlah sekali Anda melakukan hal yang negatif maka Anda akan dikenang sebagai orang yang tidak sportif. Kadang memerlukan waktu yang lama untuk memperbaikinya. Mari mulai sekarang kita semua mengoreksi diri dan merenungkan apakah selama ini Anda sudah bersikap sportif. Jadi marilah kita bersikap sportif.

Berhentilah Menipu

Selasa, 19 Oktober 2010

Wow judul artikel ini sangat luar biasa. Saya hanya ingin memberikan argumentasi saya terhadap salah satu permainan yang menurut saya “money game”. Saya tidak ingin menyebut nama multilevel marketing tersebut, dan saya tidak mau berdebat dengan orang-orang yang menggiati MLM menyesatkan, namun saya menghimbau agar berhentilah membujuk saya untuk masuk ke MLM tersebut, karena itu penuh tipu.

Semalam saya sempat berdebat dengan seorang teman yang mencoba menipu dan menjebloskan saya untuk ikut MLM tersebut. Bayangkan dengan menyetor uang senilai Rp 2,6 juta maka bisa mendapat uang sampai ratusan juta rupiah. Inilah cuplikan BBM saya dengan dia.

Penipu  : MLM ini sangat luar biasa, saya sudah menikmati uang sampai ratusan juta

Talip : Biar saja, ini penuh tipu. Jika memang bagus kenapa Anda ingin memaksa saya ikut. Tanam saja uang Anda sendiri ke MLM tersebut dan pasti akan berlipat banyaknya.

Penipu: Saya sudah masuk 3 nama dan bisnis ini tidak boleh serakah. Kalau kamu masuk, saya sudah siapkan satu sisi sehingga hanya cari 1 sisi lain maka akan dapat uang  5 juta. Setelah itu akan dapat terus sampai ratusan juta. Bayar 2,6 juta dapat voucher hotel 6 hari lagi.

Talip: Lebih cocok bisnis ini untuk pengangguran karena dengan uang 2,6 juta , gak usah kerja bisa kaya raya. Atau suruh saja orang miskin pasti dia senang karena bisa kaya raya.

Penipu: Tidak bisa begitu, harus cari anak baru bisa dapat uang

Talip: Itu namanya cari KORBAN. Saya tidak mau menipu orang. Kasihan, jika saya dapat uang 5 juta, tapi orang yang di bawah saya tidak bisa mendapat anak lagi, maka dia akan kehilangan uang 2,6 jutanya. Lebih baik saya menulis buku, royalti disumbangkan untuk panti asuhan, daripada MENIPU ORANG LAIN.

Penipu: Jika tidak berhasil, anggap saja kalah, kan sudah dapat voucher hotel, sama saja kan.

Talip: Ini namanya MENIPU. Kalau saya mau membeli voucher  hotel, ya beli sesuai dengan keinginan. Ngapain beli via MLM ini, dimana harus menggunakan sekaligus 6 malam di hotel yang sama.

Penipu: Nanti saya minta teman saya yang jago MLM ini untuk hubungi  Talip.

Talip: Boleh , dan saya akan buat dia sadar kalau selama ini hanya mencari korban saja.

Seru kan debat via BBM saya dengan teman tersebut. Coba Anda pikir dengan akal sehat, untuk mengikuti suatu MLM, harus ada 2 unsur MAU dan MAMPU. Jika salah 1 unsur tidak ada maka tidaklah akan bisa bergabung. Berapa banyak orang Mau dan Mampu tersebut.  Bisnis ini hanya menguntungkan orang-orang yang berada di posisi atas. Untuk yang di bawah, ya siap-siaplah menjadi korban, kehilangan uang 2,6 juta  dan diganti dengan voucher hotel yang belum tentu bisa digunakan.  Maka melalui artikel ini ada 2 tujuan saya yaitu menyadarkan para penggiat bisnis ini jangan terus mencari korban dan untuk yang belum menjadi korban segera antisipasi,  jauhi  jika mulai dirayu-rayu. Hebatnya para penggiat MLM ini berani mempresentasikan materi MLM dengan mengajak makan siang dan dibayarin. Saran saya, ambil saja makan siangnya dan hindari untuk masuk ke MLM ini.

Untuk para penggiat MLM, ini adalah uneg-uneg saya karena saya sudah bosan ditawari untuk bergabung. Setelah membaca artikel ini tolong sebarkan ke anggota MLM ini agar SEKALI LAGI TIDAK MEMBUJUK  saya bergabung lagi, karena kalian adalah PENIPU intelek.  Ini adalah blog saya pribadi maka saya bebas berekspresi dan menulis apa saja yang saya dengar, saya lihat dan saya rasakan tanpa bisa diintervensi.  Mungkin lebih baik para penggiat MLM ini membeli buku saya, karena  dengan membeli buku tersebut, Anda ikut beramal. Semua royalti saya sumbangkan. Ya hitung-hitung sebagai bukti pertobatan atas apa yang telah dilakukan


:BCA:

Memuji Tulus, Ada maunya atau Meledek

Sabtu, 16 Oktober 2010

Kamis lalu, saya mendapat BBM dari seorang teman yang kagum akan tulisanku di majalah Internal dan 2 buah buku yang telah saya hasilkan. Dia memuji-muji akan kehebatan saya.
Tapi saya tahu, teman tersebut memuji saya karena ada maunya.
Mungkin Anda juga pernah merasakan sesorang yang memuji-muji Anda. jangan senang dulu karena memuji itu ada 3 jenis yaitu :
1. Memuji Tulus. Adalah pujian yang yang diberikan oleh seseorang dengan ketulusan hati, tanpa mempunyai maksud tersembunyi. Orang ini memang menghargai apa yang telah Anda capai. Contoh sederhana adalah hari ini anak saya Odetta mendapat raport bayangan, dimana nilai rata-ratanya diatas 90. Saya memujinya karena dia telah belajar dengan rajin sehingga mendapat hasil yang maksimal. Tentu saja pujian ini sangat tulus dari saya dan tidak mengandung maksud tersembunyi.
2. Memuji Menghina. Ini tipe orang yang memuji tapi maksudnya menghina. Misal sudah tahu orang itu tidak punya prestasi tapi Anda memuji-mujinya. Ini sih jelas penghinaan. Ada seorang teman yang tampangnya memang tidak cakep, tapi dia paling senang kalau dibilang ganteng. maka teman-temannya sering mengatakan dia ganteng dan keren. Wah betapa senangnya teman tersebut, walaupun semua orang tahu itu pujian untuk menghina.
3. Memuji Ada Maunya. Ini sangat berbahaya. Jika ada orang yang tiba-tiba memuji-muji Anda, padahal sebelumnya tidak pernah, patutlah dicurigai. Pasti orang ini ada maunya. Tipe orang seperti ini seperti musuh dalam selimut, karena tidak kita ketahui maksud tersembunyinya. Anda harus waspada terhadap orang seperti ini.

Saya sendiri sudah mempunyai catatan siapa saja teman-teman disekitar saya yang memuji dengan tulus, memuji yang ada maunya ataupu memuji untuk mengejek. Untuk orang yang memuji ada maunya dan mengejek, akan saya "basmi" dan "colok matanya" agar mereka tahu kalau kelakuannya akan merugikan banyak orang. Jadi jika Anda ingin saya hargai, hilangkan ke 2 sifat tersebut. Semoga.

Warna-Warni yang Harmonis

Rabu, 13 Oktober 2010

 

Jika saya mampir ke Toko Buku Gramedia pastilah mencheck stok buku saya, seperti yang saya lakukan siang ini di Gramedia Grand Indonesia. Tapi sayang saat ini belum datang lagi buku “Lorong Gelap yang Kutinggalkan”. Tiba-tiba saya melihat buku karya Agnes Jessica yang sangat keren  dengan cover berwarna warni sesuai judulnya. Ada Merah, Jingga, Kuning, Hijau dan  Biru. Konon nanti akan ada 7 buah buku dengan warna pelangi, wow alangkah indahnya.

Saya tertarik dengan ke 7 warna pelangi tersebut yang akan sangat indah saat mucul di langit biru. Jika warna-warni tersebut berdiri sendiri-sendiri, tidaklah seindah saat muncul bersamaan. Bagaimana dengan diri kita ? Saya mencoba menganalisa 7 warna tersebut dengan karakter orang-orang, walaupun tidak sepenuhnya tepat. Warna merah menggambarkan orang yang agresif.  Warna jingga adalah orang yang energik. Kuning untuk mereka spontan. Hijau yang melambangkan alami. Warna biru menggambarkan ketenangan. Sedangkan nila untuk mereka yang anggun. Terakhir ungu  adalah orang yang penuh harapan. Memang setiap orang mempunyai karakter yang unik, dimana kadangkala karakternya suka bertentangan dengan kita. Namun jika kita mampu menggabungkannya menjadi sebuah kolaborasi yang  menarik maka semua akan tampak baik seperti warna pelangi. Jadi apapun warna Anda,  marilah membuat warna-warni yang harmonis.


:BCA:

101010 atau Triple 10

Minggu, 10 Oktober 2010

Minggu 10 Oktober 2010 atau jika disingkat 101010 alias triple 10. Hari minggu ini sebenarnya sama dengan hari minggu lainnya. Tapi berhubung angkanya menarik maka saya tergelitik untuk menuangkannya menjadi sebuah tulisan.
Memang peristiwa 3 angka kembar langka terjadi apalagi angkanya sangat menarik yaitu 10. Angka 10 sejak dulu diartikan angka sempurna. Saat kita sekolah maka cita-cita kita pasti mendapat angka 10 untuk setiap pelajaran walaupun kenyataannya sering mendapat discount 50%. Jika kita bermain-main dengan angka 10 maka banyak yang bisa didefinisikan dengan angka 10. Coba hitung jumlah jaari tangan Anda, 10 kan. Lalu jumlah jari kaki Anda, masih 10 ?. Untuk Agama tertentu dikenal dengan istilah 10 perintah Allah. 10 merupakan angka pertama yang terdiri dari 2 digit. Saat kecil ada lagu ( saya lupa judul pastinya) tek kotek kotek kotek anak ayam turun 10. Anda makan di restoran juga kena pajak 10%. Ada lomba lari Jakarta 10 km. Mata uang Indonesia yang mempunyai dua macam warna berbeda dan ke duanya masih berlaku adalah 10 ribu. Ada juga majalah anak-anak Ben 10. Nih yang penting royalti penulis buku juga 10% dari harga nilai buku. Jumlah pemain sepak bola pada kesebuah kesebelasan yang salah satu pemainnya diusir wasit 10 kan ( ini sih pemaksaan)
Ya masih banyak keunikan angka 10.
Sekarang apa hubungannya angka 10 dengan dunia kerja? Setiap orang di dalam pekerjaannya tentu mempunyai target . Target sering diibaratkan angka 10, maka kita semua harus berusaha mencapai angka 10, bahkan kalau bisa melebihinya. Butuh kerja keras, komtimen, kerjasama dan kontribusi untuk mewujudkannya. Saya tertarik dengan kata "kontribusi". Jika di dalam pekerjaan setiap orang wajib memberikan kontribusinya agar kehadiran maupun karyanya dirasakan oleh perusahaan. Kontribusi bisa juga dilakukan di luar lingkup perusahaan, tapi tetap membawa banyak makna untuk kepentingan orang banyak seperti menjadi pengurus Serikat Pekerja, mengelola Majalah Internal, menjadi panitia di berbagai kegiatan kantor atau menjadi instruktur. Sudah banyakkah kontribusi Anda untuk kemajuan perusahaan ?

Kurang Tantangan Menghambat Prestasi

Jumat, 08 Oktober 2010

Seorang teman pembaca setia blog saya bertanya kenapa akhir-akhir ini saya jarang menginformasikan artikel di blog saya. Dia selalu menanti artikel-artikel tersebut. Ya memang saya akui beberapa hari terakhir ini saya agak malas menulis di blog. Kenapa ? Salah satu penyebab utama adalah kurangnya tantangan. Jika pembaca ingat cita-citas saya menjadi karyawan BCA teraktif menulis di blog (tapi bukan hasil copas.... itu sih malu-maluin ya) maka kelihatannya hal itu sudah terlampaui. Sampai hari ini saya belum menemukan karyawan BCA yang seaktif saya menulis di blog. Maka saya merasa kurang tantangan dengan tidak adanya sparring partner yang seimbang. Bayangkan jika saya mempunyai sparring partner atau "lawan" yang seimbang maka saya akan terus tertantang untuk menulis di blog. Sama seperti saat saya bermain pingpong setiap Sabtu pagi di Senayan. Kenapa saya mau bercapek-capek di saat libur? Karena di Senayan, saya menemukan sparring partner yang jauh lebih hebat dari saya. Ada juara BCA, ada pelatih yang sangat jago. Jika di Senayan para pemain pingpong lebih rendah ilmunya dari saya, mungkin saya akan malas berlatih. Dengan sparring partner yang jago maka perlahan tapi pasti permainan pingpong saya akan meningkat. Maka dalam kehidupan ini jika Anda kurang mendapat tantangan mungkin akan menghambat prestasi. Misalnya bekerja tidak ada target, maka pasti tidak akan maksimal. Jadi Anda harus terus mencari sparring partner yang tangguh agar Anda smakin teruji di segala hal.
Jadi tolong carikan saya sparring partner yang tangguh dalam menulis blog agar saya semakin semangat menulis.

FW: Salah Jalan.... Berbahaya

Kamis, 07 Oktober 2010

 
 
Senin sore 27 September 2010 hujan deras mengguyur Jakarta. Seperti biasa jalanan macet dimana-mana. Jam 17.25 saya pulang, tentu saja dengan team 3 in 1, melalui jalan Sudirman yang begitu macet. Jarak dari Menara BCA sampai Kampus Atmajaya yang biasanya hanya 20 menit, terpaksa saya tempuh selama 50 menit. Saking stres dan kesal, maka saya kurang konsentrasi. Seharusnya saya mengikuti jalan memutar jembatan Semanggi untuk masuk pintu tol Senayan. Tapi saya salah belok sehingga masuk ke Jalan Gatot Subroto yang macet total. Mobil tidak bisa berbalik dan terpaksa saya mengikuti jalur yang pamer paha ( padat merayap tanpa harapan). Mau marah, kesal, menyesal, juga tidak bisa menolong. Akhirnya setelah merayap selama 1 jam, saya bisa memutar balik dan masuk jalan tol Semanggi. Walaupun di jalan tol, yang namanya macet terus saja menemaniku. Setelah berjuang selama 3 jam 15 menit akhirnya penderitaan saya berakhir. 
Dalam kehidupan kita, kadangkala kita juga salah melangkah atau salah mengambil jalan. Mungkin Anda ingat saat kuliah, jurusan apa yang Anda ambil? Apakah setelah lulus kuliah, ilmu tersebut Anda pergunakan di pekerjaan? Ada seorang teman yang lulusan Fakultas Arsitek Universitas Tarumanagara tapi bekerja di bank. Memang kesannya salah jalan, tapi masih bisa diterima. Namun ada kalanya salah langkah yang berakibat fatal, misalnya salah mengambil keputusan penting di dalam pekerjaan. Salah memprediksi target penjualan, salah memperhitungkan biaya sehingga akhirnya merugikan perusahaan. Mungkin pula Anda seorang introvert dan pendiam tetapi disuruh melakukan pekerjaan pemasaran. Itu semua dapat dikategorikan salah jalan. Jika Anda telah salah jalan maka akan sulit untuk kembali. Perlu perjuangan yang berat dan mungkin lama. Jadi berhati-hatilah dalam mengambil keputusan agar Anda tidak salah langkah.
Teringat akan cerita seorang teman yang mengatakan dia mohon doanya agar tidak salah memilih pasangan hidup. Karena jika sudah memilih, apapun resikonya harus ditanggung dan tidak bisa tukar tambah.
Saya yakin Anda tidak ingin salah jalan atau salah melangkah kan ?
 


:BCA:

Aku Pasti Bisa

Minggu, 03 Oktober 2010

Saya baru saja selesai membaca buku dengan judul "Aku Pasti Bisa" karya Vivi Silvia. Buku true story yang mencertiakan sorang laki-laki bernama Aceng yang lahir tanpa ke dua tangan. Namun Aceng berhasil mengatasi kekurangannya bahkan bisa melakukan banyak kegiatan dengan kakinya seperti menyetir mobil, bermain gitar dan masih banyak lagi. Penasaran? Silakan beli bukunya. Saya tidak ingin bercerita banyak tentang kisah Aceng, namun ada satu hal yang ingin saya sharingkan yaitu kemauan untuk maju. Sebagai orang yang beruntung dilahirkan dengan fisik lengkap, mempunyai pekerjaan yang baik, namun ada kalanya kita berkeluh kesah tentang kehidupan ini. Jika jalanan macet, maka kita sering kesal dan marah, tapi tahukan Anda masih banyak saudara kita dipedalaman yang harus berjalan kaki berjam-jam. Sering kali kita tidak puas dengan pekerjaan dan gaji kita, tapi tahukah Anda masih banyak penggangguran di sekeliling kita?. Menurut saya sudah selayaknya kita mensyukuri apa yang telah diperoleh dan tidak berkeluh kesah. Saya sendiri mensyukuri apa yang telah saya peroleh sebagai penulis buku. Saya memberikan seluruh royalti untuk mereka yang kekurangan.
Aku pasti bisa, itu sebuah selogan yang sangat luar biasa dan bisa memacu kita untuk lebih maju. Tapi jika slogan hanya diucapkan saja, tanpa ada tindakan nyata maka slogan tetaplah hanya sebuah kata indah belaka. Jadi mulai sekarang mari kita terus berusaha meningkatkan kinerja kita, kejar prestasi dan yakinlah jika semua tantangan pasti ada peluang yang membahagiakan. Ya, Aku pasti bisa untuk menulis buku ke tiga dan seterusnya.

Nilai Tawar yang Harus Dimiliki

Jumat, 01 Oktober 2010

 

Akhir-akhir ini saya senang berbicara mengenai nilai tawar kepada teman-teman. Nilai tawar adalah nilai kita dibandingkan terhadap orang lain. Jika nilai tawar kita lebih tinggi maka kita akan menang selangkah. Namun ada kalanya seharusnya nilai tawar kita yang lebih besar dari orang lain, tapi kenyataannya malah terbalik. Contoh sederhana saya alami saat pulang kerja. Untuk menghadapi 3 in 1 maka saya mengajak 2 orang teman kantor  untuk ikut mobil saya sebagai joki “eksklusif”. Masalahnya jika 2 orang teman tersebut masih ada pekerjaan yang belum selesai, maka saya harus menunggunya. Padahal  saya yang mempunyai mobil. Dari cerita tersebut nilai tawar 2 orang teman lebih tinggi dari saya. Saya yang membutuhkan mereka sehingga saya yang harus mengalah. Bagaimana caranya saya meningkatkan nilai tawar agar jika mereka belum selesai, saya tidak harus menunggu. Ada 3 cara yang bisa saya lakukan:

1.Menggunakan jasa joki.  Resikonya harus membayar, mobil menjadi agak kotor, kemungkinan terjadi pencurian bisa terjadi dan kemungkinan ditilang polisi saat menurunkan joki di pintu tol.

2. Melalui jalan tikus atau jalan alternatif untuk menghindari 3 in 1. Resikonya macet dan banyak kendala karena jalan relatif sempit.

3. Pulang di atas jam 19.00. Resikonya agak macet karena banyak orang yang pulang jam 19.00 dan tiba di rumah juga semakin malam.

Memang menaikkan nilai tawar tidaklah mudah karena banyak rintangan yang harus di terima. Tapi jika kita serius mengerjakannya maka sedikit demi sedikit nilai tawar kita akan bertambah.  Contoh lain adalah tentang sebuah agency yang berhasil mengerjakan majalah internal sebuah Bank Besar. Saat itu nilai tawarnya masih rendah sehingga “agak mudah diatur”. Setelah mengerjakan majalah internal Bank Besar, agency tersebut melakukan penawaran proposal ke berbagai perusahaan dengan membawa referensi dan  majalah internal tersebut sebagai bukti. Akhirnya beberapa perusahaan menggunakan jasa agency tersebut karena nilai tawarnya meningkat setelah mengerjakan majalah internal Bank Besar.

Saya sendiri mencoba membuat nilai tawar lebih baik dengan aktif menulis di blog, menulis di majalah internal perusahaan, menulis artikel  di datahrd, menjadi instruktur  di training center  dan berbagai kegiatan positif lainnya .

Bagaimana dengan Anda ? Coba renungkan dan pikirkan apa saja nilai tawar yang bisa Anda tingkatkan agar kesuksesan menghampiri Anda. 


:BCA:

Menggugah gagasan, merefleksikan pemikiran dan menerobos relung harapan