Translate to : English French German Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Bos Yang Tidak Punya Hati...... Kejam Oiiii

Rabu, 30 Desember 2009

Facebook saat ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan . Sering orang berkeluh kesah di Facebooknya. Ini yang dilakukan oleh seorang teman, sebut saja Eveline, dia seorang karyawan outsource di sebuah bank swasta besar. Dia baru mengalami hal yang menyakitkan yaitu diberhentikan secara mendadak olah atasannya. Sang atasan melaporkan ke outsourcing companynya dengan alasan kinerja buruk. Sebulan yang lalu Eveline pernah mengajukan pindah ke unit lain, tapi bosnya tidak mengijinkan dengan alasan pekerjaan sedang banyak. Tiba-tiba tanpa alasan yang pasti Eveline diberhentikan. Tentu saja dia sangat terkejut dan heran dengan alasan yang tidak masuk akal. Atasannya dapat dikatakan orang yang kejam, tidak punya hati karena main berhentikan saja. Saat ini Eveline belum bekerja dan hanya mengandalkan tabungannya saja. Tragis seorang bos mematikan periuk nasi seorang karyawan outsource.
Inilah cuplikan keluhan Eveline di Facebook.
" Seharusnya para atasan itu instrospeksi WHY, bukannya malah lepas tangan seperti tidak tahu apa-apa dan bukan menilai bawahannya dari like or dislike tapi dari hasil kerja mereka. Jangan jadi orang yang MUNAFIK. Semua orang tahu dan dapat menilai"

Teman-teman Eveline menghibur di Facebooknya dan inilah beberapa cuplikannya:
"Semua ada hikmahnya, Allah tidak tidur, Dia maha tahu. Semoga penyakit munafik tidak menular"
"Sebenarnya disini bukan cuma atasan saja. Kadang kita benar-benar tidak tahu siapa kawan dan siapa lawan di lingkungan kita sendiri. Entah apa yang dicari. Semoga mereka kelak sadar bahwa tanpa kita mereka juga akan kelabakan. Kadang justru kita yang lebih tahu lapangan, kasus dan pemecahannya dibanding mereka sendiri".
"Memang atasan tidak pernah mau disalahkan, apalagi memang atasan yang egois, maunya memeras tenaga tanpa melihat pengorbanan kita. Sekali salah langsung dikeluarkan"

Saya tertarik dengan peryataan terakhir tersebut, karena hampir sama dengan masalah no 9, hal 18, dengan judul "Bos Salahkan Bawahan". Itu adalah bagian dari buku saya dengan judul Basmi Manipulasi manajemen".

Nah melihat true story tersebut, sebaiknya Bos-Bos yang tidak punya hati tersebut membaca buku karangan Timoteus Talip dengan judul "BASMI MANIPULASI MANAJEMEN, Kiat menghadapi Bos yang kagak-kagak agar menjadi Bos yang kuhormati dan kucintai"

Ingat dunia ini berputar. Saat ini Anda menjadi Bos, namun bisa saja suatu waktu Anda tergelincir dan menjadi bawahan orang yang pernah Anda tindas. Mungkin juga Anda suatu waktu harus berhubungan pekerjaan dengan mantan anak buah Anda tersebut yang sudah menjadi orang yang sukses.
Untuk mengingatkan bahwa Bos belum tentu seorang pemimpin, maka saya mengutip testimoni Anthony Dio Martin di buku saya tersebut yang menulis sbb:
"Membaca buku ini membuat kita merenung banyak Bos yang naik di atas panggung singgasananya, tetapi tidak layak di sebut pemimpin. They are only Boss, but not a true Leader. Buku ini layak dibaca karena menginspirasi kita agar saat menjadi Bos, kita sungguh DIKASIHI dan DICINTAI karena kita bisa jadi Pemimpin Sejati (True Leader) bagi anak buah kita.

Semoga tulisan ini bisa menjadi pencerahan bagi Eveline-Eveline lainnya. Tetaplah bekerja karena kalian adalah orang-orang yang berharga dan yakinlah suatu hari Eveline-Eveline akan menjadi Bos. Namun setelah menjadi Bos, haruslah menjadi Bos yang baik sehingga dihormati dan dicintai. Bos yang mempunyai hati dan bisa berperan sebagai teman, kakak, bapak/ibu bagi bawahan Anda. Eveline, sahabatku... ayo bangkit dan tetap semangat.

Menggugah gagasan, merefleksikan pemikiran dan menerobos relung harapan