Translate to : English French German Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Energy Muse, Sebuah Kekuatan , Keinginan dan Keyakinan

Rabu, 28 Juli 2010

Bagi teman-teman pecinta tayangan entertainment tentu sering melihat para pesohor menggunakan kalung maupun gelang yang dikenal sebagai Energy Muse. Memang saat ini Energy Muse telah menjadi trend bagi orang-orang yang berpandangan modern baik di Indonesia maupun di manca negara.

Bagi yang belum mengenal apa itu Energy Muse selanjutnya saya singkat EM, saya akan jelaskan secara singkat.
EM merupakan perhiasan batu-batuan alam, dibuat secara handmade di USA. Kreasi perhiasan EM mengkombinasikan energi batu perhiasan alami dengan niat keinginan pemakainya untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Inilah mengapa disebutkan bahwa perhiasan EM mampu memusatkan energi dunia agar menjadi lebih sejajar dengan kita.

Menurut buku panduan EM, nilai-nilai inti EM adalah :
1.Mempromosikan gaya hidup Ecoconscious ( sadar lingkungan)
2.Menyediakan produk kombinasi antara energi/tenaga dan itensi/niat yang menciptakan hasil yang diinginkan
3.Menyebarkan kesadaran bahwa setiap kita adalah penyembuh, guru dan pembawa pesan.
4.Meneruskan kemakmuran finansial dan berbagai kelimpahan tersebut.

Melihat trend yang positif dan semakin banyak penggemarnya, maka di edisi Juli 2010 Mini Gallery BCA, kami menjual EM. Hanya 4 jenis yang dijual yaitu Health Bracelet, Wealth Bracelet, Love Necklace dan Prosperity Bracelet. Ke 4 jenis EM tersebut yang paling laris di pasaran.

Bagaimana dengan saya ?? Ohhh tenang saja, saya sejak April 2010 sudah menggunakan EM dengan tipe Luck. Apa saja yang sudah saya peroleh dengan EM tersebut ? Kenapa saya memilih Luck , tidak Wealth atau Prosperity ? Karena saya meyakini kita harus beruntung dulu baru bisa makmur.
Saya meyakini, mempunyai keinginan/niat yang kuat akan kehebatan EM tersebut. Apa yang telah terjadi ? Mungkin bagi teman-teman bisa saja ini dianggap kebetulan belaka. Namun saya percaya inilah sebuah kekuatan yang mengiringi langkah saya.

Beberapa hal yang saya alami dan saya berikan kesaksian di blog saya adalah:
1.Saya ingin menjual tanah saya ( karena perlu dana segar), sudah berbulan-bulan saya memasang harga 1 juta net per meter persegi. Selama beberapa saat tidak ada yang tertarik. Saat memakai EM dan saya sampaikan itensi saya bahwa saya ingin menjual tanah dengan harga 1 juta /meter , woiii betapa dahsyatnya hanya 3 hari sejak saya memakai EM, ada orang yang datang ke rumah saya dan membayar uang tanda jadi pembelian tanah tersebut dengan harga 1 juta /meter persegi. Apakah ini kebetulan ? Terserah Anda, tapi saya yakin ini kekuatan sebuah EM Luck.
2.Pada piknik Biro saya di awal pertengahan Juni 2010, saya berhasil menebak dengan tepat 2 kali, jumlah uang di dalam kantong dan akhirnya memenangkan sebuah BlackBerry. Apa ini kebetulan ? Terserah Anda, tapi saya yakin ini kehebatan sebuah EM Luck.
3.Ini yang paling saya yakini dari EM Luck yaitu diterbitkannya buku ke 2 saya oleh Elex Media. Saya nantikan kekuatan EM Luck yang pasti akan mewujudkan cita-cita saya menjadi penulis yang bukunya bisa diterbitkan Elex Media. Apakah Anda yakin ? Kalau saya yakin sekali. Waktu yang akan membuktikannya.

Nah untuk membuktikan kekuatan EM, silakan Anda beli di Mini Gallery BCA dan nantikan berbagai harapan yang akan terwujud. Semoga demikian.

1 Bulan Menulis 9 Artikel di Blog, Kog Bisa ???

Selasa, 27 Juli 2010

Ada beberapa teman yang bertanya kog saya bisa menulis lebih dari 9 kali di blog dalam waktu 1 bulan ?? Hebat, semangat atau tidak ada kerjaan ? Ooo, wah kalau tidak ada kerjaan sih, jauhlah itu, itu fitnah karena saya selalu menginspirasi untuk menulis di blog pada malam hari.
Sekarang biarlah saya yang mengklarifikasikan kenapa saya aktif menulis di blog.

Target..... ya hanya sebuah kata yang telah membuat saya termotivasi.
Saya telah membuat suatu target ( bisa dikatakan juga sebagai cita-cita) ingin menjadi karyawan BCA yang paling aktif menulis di sebuah blog. Untuk mewujudkannya maka saya mulai menulis tentang apa saja yang ditemui disekitar. Ternyata banyak hal yang bisa ditulis.

Setelah membuat target maka saya harus berusaha mencapainya. Ini pula yang dapat dilakukan oleh siapapun untuk mencapai keberhasilan. Jika tanpa target, maka kehidupan kita akan datar saja, tidak ada tantangan. Setiap orang dalam hidupnya harus mempunyai target, namun ingat target tersebut harus yang masuk akal agar bisa di raih. Tak mungkin seorang Timoteus Talip ingin menjadi juara dunia pingpong, walau saya setiap Sabtu selama 2 jam giat berlatih. Target tersebut tidak masuk akal karena selain sudah terlalu "tua", mana mungkin hanya seminggu 2 jam latihan akan menjadi juara dunia ?? Juara RTmungkin kali... Lihat para atlet yang berlatih 7 hari seminggu, 6 jam sehari untuk mencapai yang terbaik . Saya teringat beberapa tahun silam pernah di bahas seorang atlet renang, setiap pagi jam 4.30 sudah harus berada di kolam renang. Bayangkan jam segitu adalah waktu enak-enaknya tidur , dia sudah harus merasakan dinginnya air kolam renang. Untuk mengejar sebuah prestasi dan target maka semua harus dilakukannya.

Namun jika saya menurunkan target, berlatih pingpong hanya untuk kesehatan maka target tersebut akan dapat saya raih.

Nah berarti kita semua juga harus mulai menentukan target masing-masing ( dalam konteks sederhana) misalnya target untuk menurunkan berat badan, target lulus ujian dengan nilai baik, target untuk mendapatkan nasabah yang potensial dan lain sebagainya. Dengan target yang telah ditentukan maka mulailah kita membuat strategi dan langkah untuk mewujudkannya.
Kembali ke contoh target saya untuk menjadi penulis blog teraktif di antara seluruh karyawan BCA, maka langkah saya adalah harus lebih jeli melihat hal-hal di sekitar yang bisa di buat artikel. Saya juga harus lebih banyak belajar menulis agar goresan makin enak di baca. Selain itu saya juga harus banyak belajar dari penulis handal, dengan membaca buku-buku karangan mereka, diskusi via BBM, email,telp maupun SMS.

Target berikutnya saya ingin menjadi penulis buku yang semua royalty akan saya sumbangkan. Target tersebut telah terpenuhi dengan terbitnya buku pertama saya dengan judul Basmi Manipulasi Manajemen. Sedangkan buku ke dua akan segera hadir. Selanjutnya saya akan memasang target untuk menulis buku ke 3. Apakah saya sanggup mencapai apa yang saya targetkan ? Saya akan coba semaksimal mungkin dan waktu jugalah yang nanti akan membuktikannya.

Saya yakin jika Anda serius menentukan target maka niscaya target tersebut dapat di raih. Ayo ......semangat....

Kita harus Belajar dari Seseorang yang Bernama Ratna

Senin, 26 Juli 2010

Pasti tidak banyak pembaca blog ini yang kenal siapa itu Ratna ?? Dia bukanlah seorang pesohor, bukan pula seorang penulis buku seperti saya, bukan pula seorang atlet apalagi seorang politikus. Namun bagi saya sosok yang bernama Ratna itu amat berkesan, banyak hal yang bisa kita pelajari dari dia.

Ratna adalah seorang karyawan di urusan Merchandising yang sudah hampir 5 tahun membaktikan dirinya. Walau statusnya hanya seorang karyawan outsourcing namun banyak hal positif yang dia lakukan dan kadang jauh lebih baik dari teman-teman karyawan tetap. Seharusnya kita sebagai karyawan tetap ,malu jika seorang Ratna mempunyai sifat dan semangat kerja jauh lebih bagus dari kita. Inilah beberapa teladan yang bisa kita ambil hikmahnya.

Ternyata saat lulus kuliah, Ratna bercita-cita harus bekerja di BCA walau sebagai karyawan outsource, karena menurutnya BCA adalah sebuah bank besar dan menjadi kebanggaannya bisa berkarya di sana. Bagaimana dengan Anda yang telah men jadi karyawan tetap, apakah Anda juga bangga ? Apakah Anda masih sering protes atas fasilitas, gaji, tunjangan dan sebagainya. Ratna selama karirinya di BCA tidak pernah memprotes apa yang sudah diterimanya. Hak dan kewajibannya selalu dilakukan dengan sebaik-baiknya. Kebetulan saya sebagai atasannya yang menilai langsung semua yang dikerjakannya.

Pernah suatu hari saya di sms dimana Ratna minta ijin datang agak siang karena pagi itu dia sakit kepala, flu. Dia hanya ingin istirahat sebentar dan siang akan masuk. Dan ini dibuktikannya. Betapa besar loyalitasnya. Malukah Anda yang mengaku karyawan tetap, jika sakit sedikit saja mungkin memutuskan tidak masuk.Coba koreksi diri sendiri dan lihat disekeliling Anda, apakah ada yang sakit sedikit saja memilih tidak masuk. Apakah mungkin itu Anda sendiri ? Jika ya, mulai sekarang Anda harus bertobat dan belajarlah dari Ratna.

Hal lain yang membuat saya bangga adalah, seorang Ratna tidak pernah menolak pekerjaan yang dibebankannya dan mau bekerja lembur agar semuanya dapat dituntaskannya. Semua hal baru juga ingin dipelajarinya. Nah bagi Anda yang jauh lebih beruntung bisa menjadi karyawan tetap, apakah Anda mempunyai sikap kerja seperti Ratna ? Jika tidak, jangan malu untuk belajar dari Ratna, dan Ratna siap membagikan semangat kerjanya.

Dari segi kepemimpinan, kita juga bisa belajar dari Ratna. Dia seorang supervisor yang membawahi team sebanyak 14 orang. Dia berhasil memimpin rekan-rekannya sehingga kekompakkan team call assistant dan admin Merchandising terjaga. Dia yang selalu membawa aspirasi, usulan dari teman-temannya untuk di diskusikan dengan saya. Bahkan hubungan dengan urusan lainpun yang relevan dengan pekerjaan bisa berlangsung harmonis. Ini menunjukkan kepribadian yang baik dan disukai orang lain. Teladan itulah yang bisa menjadi pembelajaran untuk kita.

Selain itu, Ratna adalah seorang yang tidak banyak menuntut. Atas prestasi kerjanya dan juga untuk "mengikat" lebih lama, saya mengusulkan kenaikan gajinya dan akhirnya di setujui. Ratna sangat berterima kasih dan merasa tidak enak karena sudah merepotkan saya. Apakah Anda banyak menuntut ? Selalu tidak puas dengan apa yang sudah Anda peroleh. Harusnya kita bersyukur apa yang telah diberikan perusahaan kepada kita. Sekali lagi belajarlah dari Ratna.

Namun seperti pepatah tak ada pertemuan yang tak ada akhir, maka kebersamaan saya dengan Ratna tinggal menghitung hari. Dia akan mengakhiri pengabdiannya karena sebagai outsourcing staff ada jangka waktunya. Dalam perbincangannya Ratna mengatakan masih senang bekerja di sini, tapi waktu jualah yang membatasinya.

Saya yakin dimanapun Ratna akan berkarir pastilah akan sukses. Dan sekali lagi kita harus belajar dari seseorang yang bernama Ratna.

Mencela dan Mengkritik itu Enak

“Siapa sih yang buat tulisan di bulletin itu?, jelek banget, !.”
“Fotonya kog tidak fokus”,
“Promonya tidak bagus”
“Acaranya tidak menarik, “

Itu beberapa komentar yang sering kita dengar diucapkan oleh orang-orang yang dikenal sebagai “pecundang” yang hidupnya hanya bisa mengkritik tapi tidak bisa melakukan yang lebih baik dari hal yang dikritiknya. Herannya banyak orang yang mempunyai hobby mencela dan mengkritik mencari-cari kelemahan orang lain.
Kenapa banyak orang yang hobby mengkritik apa yang telah dilakukan temannya? Saya menyimpulkan ada 4 hal yang mendasarinya yaitu:

  1. Rasa ketidakpuasan. Mereka selalu merasa tidak puas karena merasa lebih hebat tapi hanya teori saja. Kalau disuruh melakukan hal yang sama, belum tentu bisa.
  2. Rasa iri. Mereka iri kenapa orang lain bisa melakukan hal ini dengan baik sedangkan dirinya tidak bisa.
  3. Tidak mau menghargai karya orang lain. Mereka selalu mencari alasan untuk mencela dan menjatuhkan.
  4. NATO alias No Action Talk Only. Orang-orang seperti ini memang mempunyai kesukaan mencela/mengkritk/mengejek tanpa bisa melakukan apa-apa.

Bagaimana kita menyiasati dan menghadapi orang-orang tersebut ?

  1. Ajak diskusi dan tanyakan kenapa selalu mencela dan mengkritik. Apakah dia mempunyai masalah pribadi dengan Anda sehingga selalu mencari hal negatif.
  2. Minta pendapatnya apa yang seharusnya Anda lakukan agar bisa menghasilkan karya terbaik.
  3. Minta dia untuk melakukan sesuatu agar tidak hanya bicara saja. Mungkin dia lebih kompeten untuk melakukannya.

Namun jika melihat dari pengalaman yang saya temui, ke 3 hal tersebut tidak bisa mereka lakukan. Hal ini telah saya alami sendiri terhadap orang-orang seperti ini, ketika saya minta membantu berbuat yang lebih baik, ada saja alasannya. Tidak sempat, nanti saja, banyak pekerjaan, atasan melarang dan segudang alasannya. Kasihan sekali orang-orang seperti ini.

Sebagai penulis buku “Basmi Manipulasi Manajemen", kiat menghadapi bos yang kagak-kagak agar menjadi bos yang kuhormati dan kucintai” dan sedang menyiapkan buku ke-2 serta pernah beberapa kali memenangkan lomba karya tulis Info BCA, sikap saya adalah menghargai karya orang. Tidak perlu mencela, mengkritik di depan banyak orang, namun jika saya melihat ada hal yang bisa di improve maka saya akan mengusulkannya secara pribadi.
Prinsip itu sesuai dengan apa yang saya tulis di buku tersebut di halaman vii “Jika Anda tidak bisa melakukan yang lebih baik dari yang dilakukan orang, maka tidak sepantasnya Anda mencela, mengkritik bahkan menghujatnya. Namun jika Anda merasa bisa melakukan yang lebih baik dari yang dilakukan orang, sepatutnya Anda tetap rendah hati dan selalu berpedoman di atas langit masih ada langit. Dan Anda akan semakin dipandang orang sebagai pribadi yang bijaksana”

Masih mengutip dari buku saya tersebut di halaman 51 “Kesempurnaan merupakan standar yang harus diusahakan oleh setiap orang. Pencapaian tersebut tentu tidak mudah, namun itu akan menjadi salah satu tolok ukur yang harus dipertahankan saat kita hendak mencapai suatu target. Untuk mencapai hasil yang mendekati sempurna maka kita semua dituntut harus mempunyai ketelitian dan kecermatan sampai ke hal yang detil. Untuk itu diperlukan suatu latihan yang terus menerus dan konsentrasi yang penuh. Saya yakin Anda akan bisa berhasil. Ingatlah pepatah “Practice makes perfect” sehingga apapun yang Anda kerjakan tidak akan mengalami kritikan lagi”.
Dari cuplikan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa orang-orang yang berpendidikan dan mempunyai martabat yang baik tentulah tidak akan melakukan hal-hal tersebut.

Sebagai manusia pembelajar, sebaiknya kita harus semakin bijaksana dan saling bekerja sama agar kinerja organisasi semakin solid. Dan saya yakin semua orang akan memandang dunia ini lebih indah karena tidak ada niat untuk saling menjatuhkan.
(Artikel ini sudah pernah di muat pada majalah SWIPE, my card my magazine, edisi 11, Juni 2010)

Siapapun bisa menjadi Achiever, termasuk Anda

Minggu, 25 Juli 2010

Sebagai pribadi yang haus akan buku-buku terbaik, maka saya membeli sebuah buku yang luar biasa dari seorang Achievement Motivator, Haryanto Kandani.
Bukunya yang berjudul The ACHIEVER, Semua Pencapaian Sukses Anda Berawal di Sini. Anda layak membaca buku tersebut. Saya hanya akan sedikit mengomentari buku itu.

Apa itu Achiever ? Pribadi yang ingin mencapai lebih, berprestasi, orang yang memiliki impian dan sasaran jelas, punya keinginan kuat untuk maju, tidak puas dengan keadaan sekarang, mengalahkan kesulitan untuk meraih sesuatu. Di setiap bab terdapat Achiever's Story yang menceritakan kesuksesan seseorang yang pada awalnya tidak dianggap, direndahkan, mempunyai kekurangan, namun mereka bisa membuktikan menjadi yang terbaik di bidangnya. Sebut saja Sir Edmund, Hee Ah Lee, Chow Yun Fat dan lainnya. Selain itu di setiap bab juga terdapat Achiever's Quotes dari orang-orang yang luar biasa sebagai motivasi bagi Anda pembaca.

Pada halaman 97 - 99 buku tersebut, terdapat komentar-komentar negatif yang pernah diucapkan kepada mereka yang memiliki impian. Namun kata-kata negatif tersebut menjadi tantangan untuk meraih hasil yang luar biasa. Saya sendiri juga beberapa kali mendapat komentar negatif, salah satunya sangat membekas di sanubari saya yang terdalam. Bagaimana ceritanya ??? Saya pernah "dihina" tentang tulisan saya, yang dikatakan jelek amat. Gara-gara itu akhirnya orang lain yang menulis artikel itu. Hasilnya bagaimana ? Ternyata lebih jelek dan sekarang dikembalikan ke saya untuk menulis artikel tersbut. Saya sangat tertantang dengan hinaan tersebut. Yang menghina tersebut sebenarnya tahu tidak sich kalau saya telah menjadi seorang penulis buku ???. Hinaan tersebut membuat saya termotivasi untuk membuktikan kalau apa yang dihina itu adalah salah. Buku ke dua saya mudah-mudahan akhir Agustus bisa terbit.

Selain itu saya termotivasi untuk terus menulis di blog untuk membuktikan kalau hinaan itu sebenarnya ungkapan ketidakberdayaan orang tersebut mengekang saya untuk terus maju. Selain itu saya ingin membuktikan kalau saya bisa menjadi karyawan BCA teraktif menulis di blog dan teraktif menulis buku . Menjadi penulis buku merupakan tantangan terbesar dalam hidup saya, karena sejak dulu saya mendambakan hal itu dan dengan bangganya jika melihat buku saya terpampang di toko buku Gramedia.

Satu lagi saya ingin menjadi penulis buku yang tidak menerima royalty karena semua royalty akan saya sumbangkan. Terima kasih untuk kalian yang telah mendukung itu. Saya yakin diantara teman-teman juga pernah mengalami hal seperti saya, yang tidak dianggap dan dihina. Jangan berkecil hati, jadikan itu sebagai tantangan untuk lebih berhasil. Pasti bisa. Menutup artikel ini saya mengutip Achiever's Quotes dari Haryanto Kandani " Pencapaian Anda yang sesungguhnya di mulai pada batas akhir zona nyaman Anda"

Antara Pahlawan dan Pecundang

Jumat, 23 Juli 2010

Kadangkala dalam kehidupan sehari-hari banyak hal yang terjadi disekitar kita, kadang itu menyenangkan atau sebaliknya.
Inilah sebuah ilustrasi yang coba saya kemukakan:
" Pada sebuah unit kerja yang terdiri dari 10 karyawan, dimana diantara mereka ada salah seorang pemimpin informalnya. Kenapa dia bisa diangkat sebagai pemimpin informal, padahal pemimpin resminya ada ? Ada beberapa faktor yang mendasarinya antara lain senioritas, kepiawaiannya bertutur kata, kearifannya, keberaniannya dan dipercaya oleh teman-temannya. Nah pemimpin informal ini yang sering ditunjuk sebagai juru bicara jika menemui masalah kepada atasannya. Namun kadangkala cara yang dilakukannya kurang elegan, sehingga menimbulkan hal negatif di mata orang lain, khususnya atasannya."

Di mata atasannya atau di luar dari teman-temannya, dia dianggap orang yang vokal, suka protes, ambisi dan tidak pernah puas akan keadaan. Bisa saja atasannya salah mengartikan atau salah persepsi, dianggap dialah sang provokator ( mungkin saja bisa terjadi untuk kasus-kasus tertentu).
Sementara di mata teman-temannya, dia dianggap pahlawan karena berani memperjuangkan aspirasi dan suara hati karyawan.


Sekarang bagaimana seharusnya dia memposisikan diri ? Dengan dianggap pecundang oleh atasannya maka sulit bagi dia untuk menapak karir yang lebih baik. Walaupun di mata teman-temannya dialah sang pahlawan sejati.
Saya mencoba memberikan saran agar sang pahlawan ini tidak menjadi pecundang bahkan akan dihargai oleh atasannya yaitu:

  • mulailah menyaring apa saja yang menjadi harapan dari teman-temannya untuk di tanyakan kepada atasannya/management. Jika tidak terlalu urgent atau lebih kearah kepentingan pribadi teman-temannya, sarankan agar mereka mencoba maju sendiri untuk berbicara kepada atasannya.
  • menata ulang tutur kata, tingkah laku, gesture , eye contact dan tehnik negosiasi, agar tidak dianggap sebagai provokator oleh atasannya.
  • belajar membaca situasi, apakah tepat jika saran-saran/complain/unek-unek ini disampaikan ke atasannya. Cari waktu yang tepat dan mood atasannya sedang baik.
  • yang terpenting harus mempunyai sifat menerima jika semua yang disampaikan hasilnya tidak seperti yang diharapkan.

Saya teringat pengalaman saya sendiri beberapa tahun silam. Saat itu baru dikeluarkan kartu kredit Platinum. Ketentuan awal untuk karyawan internal, harus minimal esselon 3 atau kepala cabang. Para wakil kepala cabang yang esselon 4 bertanya kenapa mereka tidak di buatkan kartu platinum ? Bagaimana harus menjual kartu platinum jika dia saja tidak memiliki. Bagaimana pula saat menjamu nasabah dan ketika membayar makan ( misalnya) hanya mengeluarkan kartu gold saja ?

Saat itu saya berbicara ke management tentang keluhan para wakil kepala cabang. Dengan berbagai pertimbangan maka pejabat esselon 4 tersebut akhirnya di setujui untuk memiliki kartu platinum. Kesempatan itu saya pakai juga untuk bertanya bagaimana dengan karyawan kantor pusat yang esselon 4, apakah bisa juga mendapat kartu platinum ? Karena jenjang esselon sama, maka akhirnya disepakati semua karyawan esselon 4 bisa memiliki kartu platinum.

Dari kisah tersebut, saya memang mewakili teman-teman esselon 4 untuk menyuarakan ke manajemen dan ketika disetujui maka saya mungkin dianggap 'pahlawan" oleh sebagian teman. Di mata manajemen saya tidak dianggap pecundang karena apa yang saya sampaikan masih masuk akal dan bisa diterima.

Dengan contoh sederhana tersebut, mungkin bisa diambil hikmahnya sehingga julukan pecundang bisa menjadi pahlawan.

Ayo majulah para pahlawan-pahlawan sejati, karena tanpa kalian sebuah organisasi menjadi kurang dinamis.

Berburu Harimau dengan Senapan Tanpa Peluru, Apa Bisa ?????

Rabu, 21 Juli 2010

Dikisahkan seorang pemburu yang akan menembak harimau di hutan. Pemburu tersebut mempersenjatai dirinya dengan senapan canggih tapi tidak di isi pelurunya. Apa yang terjadi ? Ketika harimau di depan matanya, senapan di tembakkan, tapi karena tidak ada pelurunya maka hanya terdengar letusannya saja. Alih-alih harimau yang didapat, malah si pemburu tersebut diterkam harimau yang marah tersebut.

Cerita rekayasa ciptaan Talip tersebut bisa saja terjadi di lingkungan kerja kita. Seorang pembaca setia blog www.timoteustalip.com menulis via bbm saya tentang situasi di kantornya.

Ungkapan curahan hatinya (bahasa kerennya curhat) sebagai berikut:
"Atasan saya selalu berkata, inilah waktu yang tepat untuk melakukan project yang besar. Saya diperintahkannya harus menaruhnya sebagai target besar dengan berpromosi di berbagai media, termasuk billboard yang strategis dan prestise. Saat meeting atasan tersebut selalu bertanya bagaimana perkembangannya. Saya harus melakukan yang terbaik dan seterusnya..... Setiap hari hanya itu yang dikatakannya tanpa ada solusinya"
Rekan tersebut sebagai karyawan yang setia terhadap perusahaan dan bos nya berusaha melakukan yang terbaik. Mulai dicarinya suplier yang bisa mewujudkan harapan perusahaan. Namun untuk mendapatkan billboard yang terbaik dan terstrategis biaya mahal, bahkan mencapai 200% dari budgetnya. Mendengar itu sang bos bersungut-sungut dan mengganggap rekan tersebut tidak becus bekerja. Tapi perlahan-lahan sang bos akan mundur teratur karena tidaklah memungkinkan dengan dana yang disiapkan perusahaan akan mendapatkan lokasi yang terbaik. Apa yang dapat ditarik dari curhat rekan tersebut ?
Seharusnya perusahaan/ atasan tahu apa yang bisa dicapai dengan dana yang minim, mana mungkin akan mendapat hasil yang besar jika tidak dilengkapi dengan berbagai perlengkapan ( pelurunya). Perlengkapan disini diartikan sebagai dana, kesiapan tenaga pelaksana, materi promosi dan sebagainya.
Apakah mereka berpikir bisa memenangkan pertarungan dengan mengandalkan "senapan berpeluru kosong"?
Ironisnya banyak bos yang hanya bisa menyuruh, memerintah, memaksa bawahannya untuk melakukan hal-hal yang luar biasa namun tanpa dibekali perlengkapan ( baca peluru) seperti : knowlegde, strategi, briefing, kompensasi, motivasi, rasa kebersamaan dan lain-lain. Mereka hanya berpikir dan berkata : "Kamu kan anak buahku yang sudah di gaji, jadi harus bisa mengerjakan segala hal yang saya perintahkan". Itu adalah perbuatan seorang diktaktor bukan seorang atasan yang bijaksana.
Seharusnya para atasan melakukan koordinasi dengan team/bawahan, memikirkan strategi, langkah-langkah apa yang harus dilakukan dan mari berjuang bersama, bahu membahu demi tercapainya tujuan perusahaan.

Ibarat berperang, jika senapan kita dibekali peluru yang banyak, strategi tempur yang tepat, kerjasama anggota yang kompak, rasa saling menghargai, maka niscaya kemenangan akan berada di kubu kita.
Jadi siapkan "senapan Anda, isi dengan peluru dan marilah kita berburu harimau".

Mengapa Harus Ada Tagline di Blog Timoteus Talip????

Senin, 19 Juli 2010

Bagi Anda yang pernah membaca blog saya,ada tagline yang cukup besar diatasnya dengan kata-kata yang mengigit ( bukan anjing loh), menggelitik dan merangsang (????) yaitu "Menggugah Gagasan, Merefleksikan Pemikiran dan Menerobos Relung Harapan".
Ada beberapa teman yang bertanya apa makna tagline yang menurut mereka sangat melankolis ?? Nah looo

Awalnya saya memasang tagline tersebut sebagai motivasi untuk saya pribadi agar berani menulis dan terus menulis di blog. Bahkan saya bertekad akan menjadi karyawan UBC, mungkin juga karyawan BCA yang paling aktif menulis di blog. Apakah mungkin ya.....Waktu yang akan membuktikannya dan saya akan terus berusaha.

Untuk menjawab pertanyaan teman maka saya akan menguraikannya di bawah ini yang tentu saja dihubungkan dengan buku pertama saya "Basmi Manipulasi Manajemen". Semoga Anda tidak bosan kalau saya terus mempromosikan buku tersebut.

Menggugah Gagasan
Setiap orang pasti mempunyai gagasan, begitu juga dengan saya. Namun kadangkala gagasan itu tidak mudah terjadi apalagi di lingkungan kerja. Banyak gagasan kita yang tenggelam disebabkan atasan yang kurang pantas menjadi bos. Banyak cerita dari teman-teman tentang ketidak harmonisan di pekerjaannya. Dari cerita nyata tersebut akhirnya menggugah gagasan saya agar situasi dapat menjadi lebih baik. Gagasan yang dapat saya sampaikan dapat di baca pada bagian pertama buku Basmi Manipulasi Manajemen dimana ada 26 cerita hubungan atasan-bawahan yang kurang harmonis dan jalan keluar yang dapat dilakukan.
Arti kata "menggugah" sendiri adalah membangunkan, mengajak, menganjurkan, menyerukan. Saya juga ingin menggugah gagasan teman-teman untuk berani menyuarakan kebenaran.

Merefleksikan Pemikiran
Refleksi mempunyai arti memantulkan, mencerminkan, menggambarkan. Nah dengan merefleksikan pemikiran maka saya ingin teman-teman semua tahu apa yang seharusnya dilakukan jika suatu waktu kalian menjadi bos (atau sudah menjadi bos tapi belum ideal?). Konsep yang ingin saya refleksikan dapat ditemui pada bagian kedua buku saya yaitu:
1. Bos harus bisa membuat KAMU BISA.
2. Jika gagal , lihat nomor 1.
Konsep KAMU BISA jika terlaksana maka hubungan atasan-bawahan akan menjadi harmonis. Bagi yang belum membaca buku tersebut, silakan membeli di Gramedia Jabodetabek.

Menerobos Relung Harapan
Setelah membaca ke 2 bagian dari bukuku maka saya mengharapkan bisa menerobos sampai sisi terdalam dari harapan, sehingga buku saya akan membawa perubahan ke arah yang positif.
Relung sendiri bermakna lekukan, lubuk atau rongga. Menerobos relung harapan mempunyai makna yang mendalam bagi saya karena inilah proses tersulit dalam kehidupan. Namun dengan kerja keras, motivasi yang kuat semua yang kita inginkan bisa tercapai ( dalam konteks yang masuk akal).

Untuk teman yang telah Menggugah Gagasan agar menceritakan makna tagline tersebut saya ucapkan terima kasih sehingga saya bisa Merefleksikan Pemikiran untuk mensharingkan apa yang ada dipikiran saya. Semua itu untuk Menerobos Relung Harapan agar saya bisa terus menulis dan menulis di blog, majalah maupun buku-buku berikutnya. Semoga terkabul. Amin

Enaknya Jadi Bos, Eneknya Anak Buah

Senin, 12 Juli 2010

Cerita kehidupan antara bos dan anak buah selalu menarik untuk di bahas. kenapa saya mengangkat tema tersebut untuk judul artikel ini ??
Ada seorang teman yang menulis di facebooknya : "memang kedudukan seorang bos itu sangat enak, dia bisa seenaknya perintah anak buahnya untuk melakukan keinginannya. jika anak buah tidak bisa atau tidak sesuai maka dia akan memencet anak buahnya. Sang bos sambil berkata sinis..... biar rasa tuh anak buah ".

Namanya juga facebook dimana setiap orang bebas menulis dan berkomentar. Nah ada satu komentar yang cukup unik isinya sebagai berikut:" Mungkin di rumah si bos takluk sama istrinya alias sering di pencet istrinya, sehingga di kantor menjadi ajang balas dendam dengan memencet anak buahnya"

Lucu dan menggelitik melihat komentarnya. Memang banyak kejadian seperti itu di kehidupan pekerjaan. Sebagai bawahan, Anda tidak bisa berharap apa-apa terhadap bos seperti ini.
Memang banyak bos yang suka menservice relasinya/temannya dengan menjanjikan bisa memberikan barang dengan harga spesial dan lain sebagainya. Untuk itu sang bos akan minta anak buahnya untuk follow up. Karena sudah janji dengan relasi/teman, maka sang bawahan harus bisa mendapatkan barang dengan harga spesial tersebut bagaimanapun caranya. Jika tidak berhasil, maka bawahan tersebut akan mendapat penilaian negatif. Kasihan kan.....
Saya hanya ingin berbagi melalui buku saya Basmi Manipulasi Manajemen khususnya di bab 4 halaman 7 mengenai Bos lips service, yang kebetulan isinya mirip dengan apa yang dialami teman tersebut.

Inilah cuplikannya " memang sang bos sangat helpfull dan menampung semua masalah itu, namun apa yang dilakukannya? Semua email dan SMS di forward kepada teman saya agar diselesaikan. Teman tersebut sangat kesal karena banyak masalah yang bukan dibagiannya tapi terpaksa di follow up. Seharusnya bos atau pemimpin harus mempunyai seni dalam komunikasi, baik verbal maupun non verbal. Transformasi nilai juga memerlukan komunikasi massa yang melibatkan banyak orang. Tanpa kepiawaian komunikasi dan dukungan team komunikasi yang baik, transformasi nilai-nilai tidak dapat mencapai tujuan. Memang membentuk kebiasaan baik dan menghindarkan lips service tidaklah mudah. Lips service seharusnya dapat diganti dengna action plan. Sebuah action plan yang baik membutuhkan rencana-rencana tindakan yang dilengkapi dengan pengendalian dan back up system. Hal 85 : "Setiap bos atau pemimpin harus mempunyai rasa optimisme dan cara memandang masa depan perusahaan yang perlu diperlihatkan terhadap bawahan sehingga mereka bisa tertular kegigihan dan keberanian sang Bos atau pemimpin melalui proses modelling nyata.

Semoga tulisan sederhana ini bisa menyadarkan para bos yang kadangkala tindakannya membuat ENEK anak buahnya, sementara dia si ENAK saja.

Untuk bos yang tidak termasuk kategori ini, diharapkan bisa "membimbing" para bos yang kagak-kagak tersebut, agar bisa menjadi bos yang kuhormati dan kucintai. Semoga....dan semoga.....

Setelah 25 Tahun............

Sabtu, 10 Juli 2010

Mei 1985 adalah saat terakhir kami bersama di sebuah sekolah yang menjadi tempat menempa ilmu yaitu SMA Xaverius Tanjung Karang. Banyak kenangan indah yang tentunya akan terus membekas di hati setiap insannya. Kenangan akan sekolah, guru, teman-teman, suasana maupun segala peristiwa baik yang senang maupun yang sedih seolah menjadi bagian dari kehidupan kita.

Waktupun terus berpacu. Setelah lulus SMA, kami harus bertarung untuk bisa memasuki Perguruan Tinggi favorit masing-masing. Di sana kami harus berjuang, belajar, membuat makalah, skripsi dan aneka tugas lainnya untuk mendapatkan sebuah titel yang diyakini akan menjadi bekal dalam kehidupan di masyarakat.

Di tengah kesibukan pekerjaan kadangkala teringat akan kenangan indah tersebut. Namun untuk mewujudkan menjadi sebuah ajang reuni menjadi sebuah kata yang sulit. Kesibukan pekerjaan, kemacetan Jakarta, banyaknya teman-teman yang tidak diketahui keberadaannya maupun banyaknya teman yang berpencar kota, seolah menjadi pembenaran tersebut.

Sejak beberapa tahun terakhir ini, kami sempat bertemu di dunia maya melalui sebuah ajang pertemanan jejaring sosial Facebook. Banyak teman tersambung teman sehingga kita bisa mengetahui keberadaannya, walau untuk bertemu muka belum tentu terlaksana.
Ada seorang teman SMA yang dulu paling ceria, ramai dan seru sekarang telah menjadi istri pejabat BCA di Bengkulu. Dia adalah Pussy Akmal yang sudah sejak lulus SMA belum sekalipun bertemu dengannya. Uniknya tahun 2004 saat mengenal pejabat BCA tersebut, saya tidak tahu kalau Pussy adalah istrinya. Setelah bertemu di Facebook akhirnya barulah saya tahu. Lucu juga .

Pernah atas inisiatif beberapa teman yang sering menggalang reuni ( Fanny , Mira), kami sempat bertemu tapi dalam jumlah kecil.
Seiring dengan berpacunya waktu, ternyata Mei 2010 ini tepat seperempat abad kami lulus SMA. Woooiiii betapa tidak terasanya waktu yang berlalu dengan cepatnya. It,s Amazing, telah 25 tahun kami tinggalkan SMA .

Atas inisiatif beberapa teman, maka kami membuat sebuah group di BB yaitu SMAX Pahoman. Hasil chating di group, maka timbul suatu kerinduan untuk bertemu . Tak terbayang bagaimana wajah teman-teman yang sudah 25 tahun tidak pernah berjumpa.

Sabtu 10 Juli 2010 di Urban Kitchen Central Park Jakarta Barat akhirnya menjadi tempat berkumpul. Tidak banyak yang hadir, mungkin ada teman yang waktunya tidak pas. Mereka yang berkomitmen untuk hadir dan membuktikannya adalah Fanny (Siet Fang), Indjun, Salim, Fadjar , Janne, Heru, Talip, Mira, Susanny ditambah teman SMP Xaverius yaitu Subiyanto dan Hadi Memen. Walau tidak banyak tapi suasana berlangsung meriah. Ada yang sudah 25 tahun baru kali ini ketemu kembali. Banyak cerita lama maupun keadaan sekarang menjadi topik perbincangan. Kebetulan Salim membawa foto-foto saat reuni SMAX berbagai angkatan di Lampung tanggal 26 Juni 2010, dan kami antusias melihat wajah teman-teman yang sudah 25 tahun tidak berjumpa.

Salah satu topik yang kami obrolkan adalah anak Ternyata Heru "kawin" muda, saat ini anaknya sudah kelas 3 SMA.....woiiiii.... Anaknya Mira sudah kelas 1 SMA.... woiiii juga. Tapi ada juga teman yang tidak hadir disini, anaknya sudah kuliah seperti anaknya Erni Theresia dan Pussy Akmal. Kita berharap sebentar lagi mereka akan menyelesaikan kuliahnya dan menikah.... lalu kami bisa hadir di resepsinya dan reuni lagi........

Ya, 3 jam tak terasa kami ngolor ngidul.... waktu jualah yang mengharuskan kami berpisah. Foto bersama, saling bersalaman, berjanji akan bertemu lagi menjadi saksi kebersamaan kami di sore itu.

Untuk teman-teman lain yang belum bisa hadir, mungkin suatu waktu kita bisa bertemu di ajang yang lebih besar dan lebih lengkap. Keep in touch......
Reuni boleh selesai... tapi persahabatan akan tetap abadi. Amin.

Menggugah gagasan, merefleksikan pemikiran dan menerobos relung harapan