Translate to : English French German Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Berburu Harimau dengan Senapan Tanpa Peluru, Apa Bisa ?????

Rabu, 21 Juli 2010

Dikisahkan seorang pemburu yang akan menembak harimau di hutan. Pemburu tersebut mempersenjatai dirinya dengan senapan canggih tapi tidak di isi pelurunya. Apa yang terjadi ? Ketika harimau di depan matanya, senapan di tembakkan, tapi karena tidak ada pelurunya maka hanya terdengar letusannya saja. Alih-alih harimau yang didapat, malah si pemburu tersebut diterkam harimau yang marah tersebut.

Cerita rekayasa ciptaan Talip tersebut bisa saja terjadi di lingkungan kerja kita. Seorang pembaca setia blog www.timoteustalip.com menulis via bbm saya tentang situasi di kantornya.

Ungkapan curahan hatinya (bahasa kerennya curhat) sebagai berikut:
"Atasan saya selalu berkata, inilah waktu yang tepat untuk melakukan project yang besar. Saya diperintahkannya harus menaruhnya sebagai target besar dengan berpromosi di berbagai media, termasuk billboard yang strategis dan prestise. Saat meeting atasan tersebut selalu bertanya bagaimana perkembangannya. Saya harus melakukan yang terbaik dan seterusnya..... Setiap hari hanya itu yang dikatakannya tanpa ada solusinya"
Rekan tersebut sebagai karyawan yang setia terhadap perusahaan dan bos nya berusaha melakukan yang terbaik. Mulai dicarinya suplier yang bisa mewujudkan harapan perusahaan. Namun untuk mendapatkan billboard yang terbaik dan terstrategis biaya mahal, bahkan mencapai 200% dari budgetnya. Mendengar itu sang bos bersungut-sungut dan mengganggap rekan tersebut tidak becus bekerja. Tapi perlahan-lahan sang bos akan mundur teratur karena tidaklah memungkinkan dengan dana yang disiapkan perusahaan akan mendapatkan lokasi yang terbaik. Apa yang dapat ditarik dari curhat rekan tersebut ?
Seharusnya perusahaan/ atasan tahu apa yang bisa dicapai dengan dana yang minim, mana mungkin akan mendapat hasil yang besar jika tidak dilengkapi dengan berbagai perlengkapan ( pelurunya). Perlengkapan disini diartikan sebagai dana, kesiapan tenaga pelaksana, materi promosi dan sebagainya.
Apakah mereka berpikir bisa memenangkan pertarungan dengan mengandalkan "senapan berpeluru kosong"?
Ironisnya banyak bos yang hanya bisa menyuruh, memerintah, memaksa bawahannya untuk melakukan hal-hal yang luar biasa namun tanpa dibekali perlengkapan ( baca peluru) seperti : knowlegde, strategi, briefing, kompensasi, motivasi, rasa kebersamaan dan lain-lain. Mereka hanya berpikir dan berkata : "Kamu kan anak buahku yang sudah di gaji, jadi harus bisa mengerjakan segala hal yang saya perintahkan". Itu adalah perbuatan seorang diktaktor bukan seorang atasan yang bijaksana.
Seharusnya para atasan melakukan koordinasi dengan team/bawahan, memikirkan strategi, langkah-langkah apa yang harus dilakukan dan mari berjuang bersama, bahu membahu demi tercapainya tujuan perusahaan.

Ibarat berperang, jika senapan kita dibekali peluru yang banyak, strategi tempur yang tepat, kerjasama anggota yang kompak, rasa saling menghargai, maka niscaya kemenangan akan berada di kubu kita.
Jadi siapkan "senapan Anda, isi dengan peluru dan marilah kita berburu harimau".

0 komentar:

Posting Komentar

Menggugah gagasan, merefleksikan pemikiran dan menerobos relung harapan