Translate to : English French German Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Ikan Koi yang Elok

Senin, 12 Maret 2018

 

 

 

Saya memang penggemar ikan hias. Di kolam depan rumah, saya memelihara belasan ikan koi. Setahun yang lalu, saya membeli ikan koi dalam ukuran yang sama sekitar 10 cm. Setahun kemudian ukuran ikan koinya tidak sama. Ada yang besar, sedang dan yang hanya sedikit mengalami pertumbuhan. Padahal makanan yang saya berikan sama dan mereka tinggal di kolam yang sama, berasal dari induk yang sama. Kenapa bisa demikian? Saya iseng-iseng mengamati saat memberi makan. Ternyata ikan koi yang badannya besar lebih antusias menyantap makanan yang saya lempar. Mereka seolah-olah lebih ganas dan semangat. Oh… pantas aja mereka jadinya lebih besar. Kesimpulan saya adalah jika ikan koi yang lebih semangat maka akan unggul daripada ikan koi yang pendiam atau pemalas.

                Pengalaman ikan koi itu mungkin saja terjadi pada diri kita. Ingatkah Anda saat terakhir Anda sekolah. Mungkin sejak SD, SMP, SMA bahkan sampai kuliah, ada beberapa teman yang selalu bersama-sama belajarnya. Nah setelah tamat dan memasuki dunia kerja pasti berbeda. Ini terlihat saat reuni, ada yang sukses, ada yang biasa-biasa saja dan ada yang hidupnya pas-pas an. Padahal ilmu yang diterima sama saja.  Memang ilmunya sama tapi penerapan di lingkungan kerjanya berbeda. Ada yang cekatan, antusias dan terus menambah ilmu dengan belajar, membaca, training. Ada yang merasa cukup dengan ilmu sekolah dan tidak perlu menambah soft skill lagi.  Maka akan terlihat hasil yang berbeda.

                Saya sangat senang melihat ikan koi yang berenang-renang dengan eloknya di kolam, apalagi warnanya yang indah. Bahkan jika kita bisa memilih bibit yang baik, pemberian makan yang tepat, maka harga ikan koi akan meningkat tinggi. Apalagi jika memenangkan kontes. Begitu juga dengan kita, saat kita terus meningkatkan ketrampilan dan kompetensi maka kesuksesan besar akan menghampiri kita. Tawaran dari head hunter pastilah datang, atau tawaran untuk mendirikan perusahaan sebagai co-founder. Jadi semakin tinggi ilmu dan pengalaman Anda maka semaikin eloklah diri Anda.

 

Kenapa Anda harus belajar dari Ikan Koi?

·         Ikan koi adalah salah satu jenis ikan yang elok dan mahal harganya. Untuk menjadi elok dan mahal tentu saja perlu perjuangan yaitu menjadi juara kontes dan memiliki indukan yang bagus. Nah jika Anda ingin menjadi seorang achiever maka Anda juga harus bisa menyusun target dan memenuhinya. Jika sudah mencapai satu target, tingkatkan target berikutnya dan teruslah mencapainya. Jangan lupa mencari mentor atau coach yang bisa membimbing Anda ke arah yang lebih baik.  Jika itu terjadi maka Anda akan menjadi The Champion, seperti ikan koi yang menjadi juara kontes.

 

 

 

 

 

 

 

 


DISCLAIMER:

Pikirkan kelestarian lingkungan sebelum mencetak email ini.

Perhatian: Email ini (termasuk lampirannya) hanya ditujukan kepada penerima email yang tercantum di atas dan tidak boleh disalahgunakan oleh siapa pun. Jika Anda bukan penerima email yang dimaksud, Anda tidak diperkenankan mem-forward, mendistribusikan, menyebarkan, meminjamkan, mencetak, menggandakan, atau memanfaatkan email ini.

 

Be The Chess Player, Not The Chess Piece

Senin, 06 November 2017



Kira-kira sudah tiga tahun saya tidak bermain catur. Rasanya canggung sekali saat anak saya mengajak bermain pada suatu sore.  Permainan catur membutuhkan konsentrasi yang tinggi, harus mengatur strategi untuk menjalankan bidak catur agar tidak salah langkah sambil memikirkan kira-kira langkah apa yang akan dijalankan oleh lawan kita. Lengah sedikit saja dan bila lawan lebih cermat dari kita, bisa skak mat atau yang berarti game over dalam permainan catur.
Dalam bermain catur, sepenuhnya kendali berada di tangan kita, sementara bidak-bidak catur hanya merupakan media permainan, media kemenangan (bila menang), sebab bidak-bidak tersebut hanyalah objek yang tidak hidup.
Bagaimana dengan kondisi pekerjaan Anda? Apakah Anda telah menjadi 'chess player'? Atau masih menjadi 'chess piece'?
Dalam konteks pekerjaan dalam perusahaan, 'chess piece' diibaratkan sebagai karyawan yang tidak memiliki kreativitas dan inisiatif. Mereka bekerja sebagai robot, mengerjakan apa yang sudah menjadi rutinitasnya.  Jika tugas rutin selesai, maka mereka tidak akan tergerak sendiri untuk membantu rekan kerja lainnya atau memikirkan hal-hal untuk kemajuan unit kerjanya.
Contoh sederhana adalah bila dalam suatu komunitas kerja, ada gagasan baru yang dicanangkan dan berdampak semuanya harus bekerja ekstra, kelompok 'chess piece' akan menciptakan seribu satu alasan bahwa ide tersebut sulit untuk dijalankan. Mungkin komentar itu tidak langsung diutarakan di depan kelompok, namun seperti biasa, gosip akan berhembus di belakang dan sang 'chess piece' akan bercerita panjang lebar tentang pemikirannya bahwa gagasan tersebut hanyalah suatu kegagalan yang tidak perlu dicoba lagi.
Belum mencoba, namun sudah mengambil kesimpulan sendiri dan berpikiran negatif.
Sepertinya prinsip karyawan yang 'chess piece' ini hanyalah melakukan pekerjaan yang menurut mereka sesuai dengan bayaran yang diterima dari perusahaan. Bila bekerja ekstra lebih dari apa yang mereka rasa cukup, mereka merasa rugi dan merasa sepantasnya dibayar lebih. Mereka seperti bidak catur yang dipindahkan dari papan catur dari satu sisi ke sisi lainnya namun tidak pernah keluar dari papan catur tersebut. Orang-orang seperti ini tidak akan pernah bisa keluar dari pola pikir negatif mereka dan cara berpikir mereka hanya sebatas lingkungan sempit yang telah mereka kotaki sendiri.  Chess player?
Kelompok ini adalah orang-orang yang berani mengambil inisiatif, kreatif, suka tantangan, dan mempunyai prinsip bahwa kesuksesan ada di tangan mereka sendiri.
Sebagai seorang 'chess player', Anda harus terus meningkatkan produktivitas Anda. Salah satu hal penting untuk mendukung hal ini adalah menyingkat atau bahkan meniadakan meeting yang tidak terlalu penting. Meeting yang tidak diorganisir dengan baik bukan hanya akan menghasilkan kesia-siaan saja, namun juga boros waktu dan energi. Kenapa saya menyorot masalah meeting? Ya, hampir setiap hari, Anda mungkin diundang meeting lebih dari satu kali. Sering kali, meeting menjadi ajang berdebat berkepanjangan dan tidak menghasilkan keputusan yang baik.
Saya pernah diundang meeting untuk membahas masalah kerja sama antara dua unit kerja. Saya sudah mengosongkan waktu dua jam untuk memenuhi undangan meeting tersebut. Namun yang terjadi malah saya harus menunggu 30 menit lamanya dari waktu pukul 15.00 yang dijadwalkan. Anehnya di ruangan meeting tidak ada seorangpun yang hadir. Ternyata yang mengundang tidak hadir, tidak juga berinsiatif menginformasikan pembatalan, bahkan meminta maaf saja tidak. Hingga berminggu-minggu setelahnya pun saya masih tidak jelas penyebab pembatalan meeting tersebut.
Hal ini tentu saja mengganggu produktivitas kerja. Saya yang sudah meluangkan waktu dua jam untuk membahas penyelesaian masalah yang seharusnya dibahas dalam meeting tersebut, malah sia-sia.

Masih ada banyak hal yang bisa menghambat produktivitas seperti

·       Membaca email yang tidak penting, yang isinya hanya co-pas    ( copy paste).

·       Menghadapi rekan kerja yang bertipe  negatif thinking yang kerjanya hanya berkeluh kesah.

·       Menghadapi rekan kerja yang perfektionis yang biasanya mengulang atau terlalu detail untuk sesuatu yang tidak perlu

Bila contoh-contoh di atas dan hal-hal sia-sia lainnya dapat Anda hindari,  Anda tentunya lebih produktif dalam pekerjaan dan dapat memainkan bidak catur Anda dengan baik.
Artinya, kinerja akan membaik, kreativitas meningkat, dan semangat serta dedikasi juga lebih tinggi.
Sebagai seorang 'chess player', Anda juga tetap harus berhati-hati agar tidak salah melangkah atau salah mengambil keputusan karena pastinya akan berdampak buruk. Sama seperti dalam permainan catur. Langkah yang salah akan jadi malapetaka.
Jadi, sudah siapkah Anda menjadi seorang 'chess player'? Atau mungkin cukup hanya sebagai 'chess piece'?




DISCLAIMER:

Pikirkan kelestarian lingkungan sebelum mencetak email ini.

Perhatian: Email ini (termasuk lampirannya) hanya ditujukan kepada penerima email yang tercantum di atas dan tidak boleh disalahgunakan oleh siapa pun. Jika Anda bukan penerima email yang dimaksud, Anda tidak diperkenankan mem-forward, mendistribusikan, menyebarkan, meminjamkan, mencetak, menggandakan, atau memanfaatkan email ini.

 

Sabtu, 28 Oktober 2017

We are The Champion.


Lagu We are The Champion memang enak didengar dan dinyanyikan untuk memotivasi diri. Dan ini sesuai dengan hasil yang diperoleh Odetta dan teman-temannya di Sekolah Kanaan Global School yang baru saja meraih juara pertama dalam lomba band di Sekolah Lentera Harapan.
Semalam Odetta kurang fit karena radang dan harus ke dokter. Ia cemas tidak bisa tampil maksimal sebagai vokalis. 
Namun tekad besar untuk memberikan yang terbaik untuk sekolahnya membuat Odetta bisa mengalahkan rasa tidak nyaman tsb. Akhirnya perjuangannya tidak sia-sia. 
Bagi kita semua... janganlah mudah menyerah teruslah berjuang maka hal yang indah akan menanti. Selamat ya Odetta... we are the champion.

Salam Pemenang

Ada Kalanya Kebahagiaan Kita Harus Direlakan

Selasa, 05 September 2017

Ada Kalanya Kebahagiaan Kita Harus Direlakan
Sebuah kotak usang berselimutkan debu menebarkan suasana heran di kepalaku. Barang apa ini? batinku bertanya.
Dengan perlahan aku membukanya, mendapati bahwa isinya adalah kumpulan DVD koleksiku semasa kecil. Aku merasa hanyut akan hangatnya nostalgia yang manis ini.
Dari sekian puluh DVD yang kulihat, ada satu film yang mengikat atensiku.
Cinderella III.
Karakter Disney Princess favoritku. Aku selalu bermimpi untuk menjadi seperti Cinderela. Hahaha… masa itu…
Biar kuceritakan sedikit, mungkin banyak, mengenai film ini.
Suatu hari, Cinderella dan pangeran sedang berkuda ke hutan. Ibu peri kemudian ingin memberi mereka kejutan. Ibu peri menyiapkan pesta kecil dengan hidangan di tengah hutan menggunakan tongkat ajaibnya.
Kejadian ini disaksikan oleh Anastasia, saudara tiri Cinderella yang kini hidup miskin di dalam hutan. Anastasia kemudian sadar bahwa selama ini pencapaian Cinderella pasti dibantu oleh ibu peri menggunakan tongkat ajaibnya.
Ia lantas mengambil tongkat ajaib itu diam-diam dan membawanya kepada ibunya, ibu tiri Cinderella.
Ibu tiri kemudian mengucapkan mantra dan mengayunkan tongat tersebut ke udara, memerintahkan untuk menarik mundur semua sihir ajaib yang telah Cinderella terima.
Mantranya berhasil.
Mereka semua kembali lagi pada saat pemilihan para gadis yang memiliki ukuran sepatu sama dengan sepatu kaca Cinderella yang tertinggal di tangga kerajaan.
Segala memori sang pangeran pun lenyap, sehingga ia tak lagi mampu mengingat siapa gadis cantik yang berdansa dengannya malam itu. Sepatu kaca milik Cinderella ternyata pas bagi kaki Anastasia, sehingga pernikahan baginya dan pangeran akan segera digelar.
Saat melihat Anastasia, sang pangeran seakan melihat gadis yang berdansa dengannya, Cinderella. Namun saat pangeran memegang tangan Anastasia, rasanya… hampa. Anastasia bukanlah gadis yang ia cari.
Berkat bantuan para tikus, Cinderella yang saat itu akan dibuang oleh ibu tiri pun berhasil bertemu kembali dengan pangeran, yang telah sadar bahwa ia sedang berada di bawah pengaruh sihir.
Malam itu, pesta pernikahan akan dilangsungkan dengan sangat megah. Sesaat sebelum Cinderella keluar dari ruang persiapan pengantin, Ibu Tiri muncul lagi. Ibu Tiri menyihir Anastasia, sekarang rupa Anastasia persis dengan rupa Cinderella. Ibu tiri berniat menipu pangeran sekali lagi.
Cinderella dimasukkan ke dalam kereta labu dan akan dijebloskan ke jurang, namun lagi, ia berhasil meloloskan diri.
Pernikahan pun tiba. Pangeran tidak tahu menahu bahwa rupa Cinderella yang berada di hadapannya ternyata adalah Anastasia yang disihir oleh ibu peri. Saat Anastasia harus berkata "I do" di hadapan pastur dan rakyat, dia malah berkata "I don't". Karena ia sadar, pangeran tidak benar-benar mencintainya. Pangeran hanya berada di bawah pengaruh sihir sehingga cinta dengan Anastasia.
Kemudian Anastasia mengaku bahwa ia bukanlah Cinderella. Ia dengan rendah hati memohon maaf dan memberikan Cinderella apa yang menjadi haknya.
Cerita ini ditutup dengan akhir yang manis, yaitu kembalinya Cinderella dengan pangeran sebagai sepasang pengantin.
Saat umurku tak lebih dari tujuh tahun, aku memandang film ini sebagai hiburan semata, dan terus menunggu apakah ada versi selanjutnya.
Namun saat aku kembali dihadapkan dengan film ini pada usia sekarang, ada beberapa hal yang sungguh bagus maknanya jika kita telaah. Film ini sungguh memiliki pesan moral yang indah.
Yang pertama, membunuh kebahagiaanku demi kebahagianmu.
Ini salah satu hal yang sangat menarik perhatian dan perasaanku, saat Anastasia dengan kesedihan pada raut wajahnya berusaha menyatukan kedua tangan pangeran dengan tangan Cinderella. Anastasia ingin mereka bersatu, padahal menikahi sang pangeran adalah impian terbesarnya sejak semula.
Dengan berbuat demikian, Anastasia merasa lega. Ia turut merasakan kebahagiaan, karena akhirnya kedua belah pihak menemukan cinta sejatinya.
Kadang, kebahagiaan bukan selalu berarti kita mendapatkan sesuatu yang membuat hati kita senang, namun kebahagiaan juga berarti membiarkan orang lain mendapatkan kebahagiaannya.
Memang rasanya sedih dan sangat tidak rela saat keinginan kita harus dipangkas oleh keinginan orang lain. Tapi kita harus sadar, apakah keinginan kita berpotensi untuk menyakiti orang lain? Apakah jika keinginan kita terwujud, akan ada pihak yang dirugikan?
Mungkin suatu hari kita harus mengalah, merelakan hak orang lain (yang kita ingini) untuk tetap menjadi haknya, karena memang itu porsi mereka. Porsi kebahagiaan kita pun ada, dan meninggalkan kebahagiaan yang kita miliki demi mencuri kebahagiaan orang lain adalah suatu cara yang bodoh.
I know we can find our own happiness!
Yang kedua, apa sih rasanya bahagia?
Coba pikirkan, bagaimana sih rasanya bahagia menurut kamu?
Beli mobil baru? Menurutku biasa aja tuh. Dapet VR atau PS terbaru? Menurutku juga biasa aja. Aku pribadi merasa bahagia kalau bisa ketemu Zac Efron dan Niall Horan. Apakah kamu juga akan merasakan kebahagiaan yang sama sepertiku saat bertemu dengan mereka?
Mencapai sesuatu yang membuat kita melompat kegirangan belum tentu menebarkan senyum pada orang lain saat mereka mengalami hal yang serupa.
Ingat, hati kita diciptakan berbeda beda. Perasaan senang, marah, tersinggung, bosan dan sedih juga berbeda. Maka dari itu, jangan samakan kebahagiaan orang lain dengan kebahagiaan kita.
Mungkin saat kita melihat kehidupan orang lain yang terlihat jauh lebih indah, kita lantas berpikir bahwa hidup tidak adil. Padahal, orang tersebut bisa saja berpikir demikian akan hidup kita.
Orang dengan rambut keriting ingin memiiki rambut lurus. Orang dengan rambut lurus selalu menggulung rambutnya agar menjadi keriting. Manusiawi. Kita selalu menginginkan apa yang tidak kita miliki, dan lupa bahwa apa yang kita miliki sekarang mungkin menjadi bagian dari doa segelintir orang untuk menjadi miliknya.
Jangan iri hati… celoteh kebanyakan orang. Mudah sekali untuk dikatakan. Namun untuk merealisasikannya? Kau tahu sendiri jawabannya.
Rasa iri itu juga manusiawi, kamu bukan manusia kalau tidak pernah iri. Aku pun sering merasa iri. Tapi aku juga sadar, aku tidak harus iri berlarut-larut bukan? Iri juga ada manfaatnya. Dengan iri, kamu menjadi terpacu untuk menjadi lebih baik, agar nantinya setara dengan orang tersebut.
Setelah menyaksikan dan menarik kesimpulan atas film ini, aku sadar bahwa terkadang pelajaran berharga bisa datang dari mana aja, bahkan dari hal hal kecil yang mungkin tidak kita anggap penting. Mulai sekarang bisa sempatkan juga melirik ke sekeliling kita, melihat dan mengobservasi, karena pelajaran tidak hanya datang dari hal-hal yang besar, namun juga hal-hal yang sederhana.
Dan ingat, jangan jadikan rasa iri sebagai batu sandungan untuk jatuh dan tidak bersemangat, apalagi sampai mengacaukan kebahagiaan orang lain. Ingat, kebahagiaan kita diciptakan berbeda-beda. Apa yang membuatnya bahagia belum tentu membuat kita sebahagia itu.
Kebahagiaan bukan melulu berarti menerima sesuatu, tapi juga membiarkan orang lain menerima kebahagiaanya.
Dan itu mengingatkanku akan sebuat quote dari Miss Merry Riana yang isinya " Jadilah pensil yang bisa menuliskan cerita bahagia, jadilah penghapus yang bisa menghilangkan kisah sedih "
 
 
 
 
        



DISCLAIMER:

Pikirkan kelestarian lingkungan sebelum mencetak email ini.

Perhatian: Email ini (termasuk lampirannya) hanya ditujukan kepada penerima email yang tercantum di atas dan tidak boleh disalahgunakan oleh siapa pun. Jika Anda bukan penerima email yang dimaksud, Anda tidak diperkenankan mem-forward, mendistribusikan, menyebarkan, meminjamkan, mencetak, menggandakan, atau memanfaatkan email ini.

 

Rabu, 23 Agustus 2017

Eye of the Tiger

  Harimau adalah sosok hewan yang tangguh, tegar dan salah satu penguasa hutan. Bahkan dari tatapannya saja sudah membuat hewan-hewan lainnya ketakutan. Kehebatan seekor harimau menginspirasi pembuatan film tinju yang luar biasa,

Ingatkah Anda akan sosok bintang film Sylvester Stallone ? Seorang aktor laga yang sangat terkenal di era tahun 1980 an. Salah satu filmnya yang sangat terkenal adalah Rocky, dimana Stallone memerankan petinju Rocky Balboa. Saking terkenalnya film tersebut sampai dibuat beberapa serie.

Soundtrack yang paling hits adalah "Eye Of The Tiger".

Rising up, back on the street

Did my time, took my chances

Went the distance, now I'm back on my feet

Just a man and his will to survive


So many times it happens too fast

You trade your passion for glory

Don't lose your grip on the dreams of the past

You must fight just to keep them alive


It's the eye of the tiger

It's the thrill of the fight

Rising up to the challenge of our rival

And the last known survivor

Stalks his prey in the night

And he's watching us all with the eye of the tiger.


Face to face, out in the heat

Hanging tough, staying hungry

They stack the odds still we take to the street

For the kill with the skill to survive


It's the eye of the tiger

It's the thrill of the fight

Rising up to the challenge of our rival

And the last known survivor

Stalks his prey in the night

And he's watching us all with the eye of the tiger.


Rising up, straight to the top

Had the guts, got the glory

Went the distance, now I'm not gonna stop

Just a man and his will to survive


It's the eye of the tiger

It's the thrill of the fight

Rising up to the challenge of our rival

And the last known survivor

Stalks his prey in the night

And he's watching us all with the eye of the tiger.


The eye of the tiger

The eye of the tiger

The eye of the tiger




Inilah kisah singkat yang mendasari lagu tersebut dan akan saya berikan ilustrasi yang nyata tentang apa yang bisa kita lakukan seurut  kisah tersebut.

·         Setelah menjadi juara dunia, Rocky agak terlena akan kemenangan tersebut. Ia mulai menghabiskan waktunya bersenang-senang karena sudah memiliki ketenaran dan menjadi selebritis.  Bahkan meluncurkan sebuah patung dirinya di tangga Philadelpia Museum of Art. Ini juga sering kita alami, saat kita berada di posisi atas, saat kita sudah meraih kesuksesan, kadangkala kita terlena. Mulai tidak peduli dengan lingkungan, tidak peduli dengan  target-target, tidak peduli dengan nasehat orang. Toh saya sudah sukses dan hebat.

·         Sementara itu seorang petinju muda bernama Lang, sangat berambisi untuk mengalahkan Rocky. Ia berlatih sangat keras, mempersiapkan diri untuk bertarung melawan Rocky. Sementara Rocky terlihat santai dalam berlatih bahkan menyewa hotel untuk markas latihannya.  Di kehidupan juga seperti itu. Banyak orang yang bekerja keras dan mempersiapkan diri untuk mengalahkan Anda, melewati pencapaian Anda dan membuktikan lebih baik dari Anda.

·         Sebelum bertanding, ke dua petinju bertemu di Philadelphia Spectrum. Lang bertidak kasar dengan mendorong pelatih Rocky yang menderita serangan jantung. Melihat pelatihnya sakit berat, Rocky memutuskan untuk membatalkan pertarungan. Tapi pelatihnya menolak dan mohon untuk melawan dan menang. Pada kenyataannya Rocky dikalahkan Lang yang memang jauh lebih siap. Pelajaran bagi kita adalah saat tidak siap maka kita bisa menjadi pecundang  sehingga dalam setiap kesempatan apapun, kita harus dalam kondisi yang waspada. Harus terus belajar dan belajar agar ilmu bisa terus meningkat.

·         Setelah kekalahan tersebut yang bersamaan dengan meninggalnya sang pelatih, Rocky sempat frustrasi dan merasa karirnya  sudah berakhir. Beruntung ada mantan lawan yang pernah dikalahkannya, terus memberi semangat dan motivasi agar kembali bangkit. Berlatih, bekerja keras dan siap menghadapi pertarungan ulang. Bagaimana dengan Anda ? Saat mengalami kegagalan dan keterpurukkan, apakah terus tenggelam atau siap bangkit lagi ?  Pilihan ada di tangan Anda sendiri. Jika perlu carilah mentor atau sahabat  yang bisa mendorong dan memberikan motivasi untuk bangkit kembali.

·         Setelah siap, maka tibalah saatnya pertarungan akbar . Dengan semangat untuk meraih yang terbaik, dan mengeluarkan semua ilmu yang sudah dipelajari, maka Rocky akhirnya bisa mengalahkan Lang. Tatapan mata laksana mata harimau yang tajam mendorong meraih yang terbaik dalam hidupnya. Mahkota juara berhasil direbutnya. Inilah yang harus Anda miliki. Semangat untuk meraih yang terbaik walau pernah gagal.  Tidaklah mudah, namun berkat ketekunan dan kemauan serta kerja keras maka kesuksesan bisa diraih. Itulah spirit seorang juara, the champion.


Makna yang bisa diambil dari tatapan yang harimau adalah:

  • Harus selalu belajar dan menyiapkan diri untuk menghadapi kerasnya kehidupan. Jika Anda tidak siap maka orang lain yang akan menggantikan posisi Anda sebagai the champion.

  • Jika harimau memiliki tatapan mata yang tajam dan meyakinkan, bagaimana dengan Anda ? Apa saja yang menjadi keistimewaan Anda ? Ayo terus tingkatkan keistimewaan itu sehingga Anda layak disebut the champion.

 




DISCLAIMER:

Pikirkan kelestarian lingkungan sebelum mencetak email ini.

Perhatian: Email ini (termasuk lampirannya) hanya ditujukan kepada penerima email yang tercantum di atas dan tidak boleh disalahgunakan oleh siapa pun. Jika Anda bukan penerima email yang dimaksud, Anda tidak diperkenankan mem-forward, mendistribusikan, menyebarkan, meminjamkan, mencetak, menggandakan, atau memanfaatkan email ini.

 

Menggugah gagasan, merefleksikan pemikiran dan menerobos relung harapan