Translate to : English French German Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Kita Harus Sabar dan Tenang

Minggu, 26 September 2010

Sabtu 25 September 2010 seperti biasa saya berlatih pingpong di Pintu V Senayan. Sejak beberapa hari terakhir ada hal yang tidak menyenangkan mengganjal hati saya. Saya sangat kesal dan kecewa terhadap seorang teman. Saya merasa tidak dianggap sebagai sahabat. Saat berlatih pingpong saya mencoba membuang semuanya dengan memukul bola pingpong lebih keras. Namun apa yang terjadi? Semakin emosi , maka semakin sembrono dan semakin kacau pula permainan pingpong saya. Pelatih saya juga heran kenapa permainan saya sangat aneh, banyak pukulan yang terlalu kencang, tidak beraturan dan tidak mengenai sasaran. Dia mengatakan agar tenang, sabar dan tidak perlu emosi. Semakin kita emosi dan kesal maka semakin banyak kesalahan yang diperbuat.
Itu hanya olahraga, dimana tidak membawa banyak dampak negatif. Paling-paling saya ditertawakan pelatih dan diri saya sendiri. Saya harus berteriak nyaring "Hai Talip... masa tidak bisa mengatasi masalah ini."
Bagaimana jika hal ini terjadi di lingkungan kerja? Mungkin Anda pernah kesal dengan atasan, teman sekerja, teman di unit lain atau dengan bawahan Anda? Tentu saja Anda mengalami perasaan yang tidak enak. Bekerja juga tidak konsentrasi, mudah tersinggung dan raut muka tidak ceria. Nah Anda harus segera mencari solusi terbaik. Ajak seseorang yang Anda percaya untuk diskusi mengenai hal ini. Pergi keluar ruangan sebentar, menghirup udara segar dan merenung sesaat. Jika problemnya masih terasa berat, lebih baik Anda mengambil cuti 1 hari agar bisa mendinginkan isi kepala Anda. Jika mood kerja sedang tidak baik, apapun yang Anda kerjakan pasti makin kacau seperti permainan pingpong saya Sabtu kemarin. Terakhir banyaklah membaca yang bermutu seperti membaca buku karangan saya "Basmi Manipulasi Manajemen" dan "Lorong gelap yang Kutinggalkan". Akan banyak inspirasi dan pembelajaran di sana. Dan Anda yakin, masih banyak orang yang tidak seberuntung Anda.
Ayo semangat. Saya juga bertekad menebus kesembronoan saya berlatih pingpong dengan bermain lebih sabar dan tenang di Sabtu berikutnya. Tunggu saya di Pintu V Senayan dan saya akan buktikan itu semua.

Royalti Saya Sumbangkan

Sesuai kaul saya dan dipertegas di cover buku "Lorong Gelap yang Kutinggalkan" yang mengatakan 100% royalti akan disumbangkan, maka hari ini, Minggu 26 September 2010 telah saya sumbangkan kepada panti asuhan "Pelayanan Kasih Bhakti Mandiri" dengan alamat di Jalan H Abdul Rahman No 14 Cibubur, Jakarta Timur.
Memang penyerahannya tidak di lokasi panti asuhan tersebut tapi di Gereja Trinitas Cengkareng. Rupanya hari ini pas sekali, saat mengikuti misa jam 8.30, ada pengumuman bahwa panti asuhan tersebut sedang mencari dana untuk perbaikan rumah panti tersebut dan untuk mendidik 67 anak yatim piatu. Dan pas nya lagi, sebagian royalti telah dibayarkan ke saya sehingga saya bisa menyumbangkannya. Saya mendapat proposal dari panti asuhan tersebut yang sedang mencari dana. Saya sangat tertarik dengan latar belakang , awal mula pelayanan mereka. Inilah kutipannya yang saya harapkan mampu membuat pembaca blog tersentuh dan membuat karya nyata bukan hanya mencela seperti yang dilakukan oleh seorang manusia bermoral.
"Berawal dari jalanan, tepatnya bulan Januari tahun 2007. Hati kami (Sr Alexandra dan Fr Yohanes) terpanggil untuk berbuat sesuatu atas realitas yang kami hadapi yaitu ibu-ibu hamil dan anak-anak terlantar. Selama kurang lebih 3 bulan kami hidup bersama dan mencoba menyelami aktivitas keseharian mereka sepertri: bekerja, makan dan istirahat. Keseharian mereka adalah pemulung, pengemis dan pengamen jalanan. Hasil pekerjaan sehari di jalanan cukup untuk makan sehari. Terasa berat dan sulit ketika mereka tidak mendapatkan sesuap nasi dan seteguk air dalam dua sampai tiga hari. Bahkan untuk bertahan hiduppun mereka harus mengais sisa makanan para penumpang kereta api. Rel kereta api, pohon-pohon dan kolong-kolong, jembatan serta gerbong kereta yang rusak dijadikan sebagai tempat untuk bersandar dan melepaskan lelah. Dibalik semuanya itu masih terbersit keinginan besar untuk mengenyam pendidikan dan tempat tinggal yang layak. Bertolak dari keadaan ini, tergeraklah hati kami untuk menyatukan mereka dalam satu Komunitas"
Para pembaca blog yang notabene adalah orang-orang yang jauh beruntung pasti tergerak hatinya untuk saling berbagi. Kecuali manusia yang tidak punya hati, yang pekerjaannya hanya mengkritik dan mencela. Mengatakan yang tidak etis tentang royalti yang saya terima. Apa urusannya dengan manusia tidak bermoral tersebut? Beli buku saja tidak, tapi selalu bernegatif thinking tentang royalti saya. Biarlah hari ini matanya terbuka dengan membaca blog atau membaca facebook saya dimana ada foto saat penyerahan.
Semoga para pembaca yang belum membeli buku saya, bisa tergerak membeli dan ikut membantu saya membagi sedikit kebahagiaan bagi mereka. Terima kasih dan Amin

Hilangkan Perbedaan "Kasta"

Sabtu, 25 September 2010

Di kantor saya ada seorang atasan yang senang berbicara tentang "kasta" untuk membedakan antara atasan dan bawahan. Saya sengaja mengangkat masalah ini karena tidak semua atasan atau "orang kaya" yang selalu mengungkapkan istilah ini.
Kisah nyata ini terjadi beberapa tahun silam. Saat itu seorang sahabat, Edo Kusnadi masih sekantor dengan saya. Setiap sore kami bermain table soccer. Permainan yang sangat seru, dimainkan 4 orang. Siapa saja yang suka bermain table soccer tersebut? Dari berbagai "kasta" eh salah ya... dari berbagai golongan. Ada Kabiro, Senior Officer sampai office boy dan teman-teman karyawan outsource. Pada saat permainan yang berlangsung seru, para pemain table soccer melepaskan "jabatan dan pangkatnya". Tidak ada boss dan tidak ada bawahan. Kita sama. Yaitu sebagai pemain table soccer yang bermain dengan sportif untuk meraih kemenangan.
Tidak berarti untuk menyenangkan atasan/boss maka sang bawahan sengaja mengalah. Dalam olah raga, sportifitas sangat dijunjung tinggi.
Bagaimana penerapan di pekerjaan? Coba Anda lihat banyak orang-orang disekitar kita yang dalam bekerja selalu mencari muka, menjilat muka atasannya agar mendapat keuntungan. Agar disayang atasannya, agar dapat diselamatkan atasannya, agar naik gaji yang besar dan masih banyak lagi. Fenomena seperti ini sangat sulit dihindari karena banyak atasan/bos yang lebih suka dengan bawahan yang penurut, mengikuti semua perintahnya dan bersikap "yes man". Sudah saatnya kita berani mendobrak tradisi ini. Anda dibayar oleh perusahaan bukan oleh atasan/bos Anda. Sebagai profesional, tunjukkan kalau Anda itu bisa menjalankan semua tugas dengan baik sesuai kompetensi Anda. Tidak perlu melakukan cara-cara yang tidak sportif. Jika Anda mampu melakukan semua pekerjaan dengan baik, maka semua orang akan mengakuinya dan kesuksesan pasti menyertai Anda.
Kembali kepada sang atasan yang suka "kasta", seharusnya dia belajar dari sahabat saya Edo Kusnadi. Siapa sich yang tidak kenal Edo ? Walau mempunyai banyak "kelebihan" dia tidak pernah berbicara tentang "kasta". Dia mau bergaul dengan siap saja, dari boss sampai office boy. Sebuah pelajaran sederhana yang patut Anda teladani.
Sebentar lagi sang sahabat akan kembali ke Jakarta setelah menyelesaikan S2nya. Namun dia tidak kembali bergabung dengan kami. Tapi persahabatan kami akan terus berlangsung. Saya mengharapkan suatu waktu ,kami bisa reuni untuk bertanding table soccer kembali tanpa memandang "kasta" karena Edo akan menjadi salah satu pejabat di perusahaan besar dan terkenal. Ayo singkirkan istilah "kasta" karena semua orang sama di mata Tuhan.

Mari Kita Birukan BBM

Jumat, 17 September 2010

Malam ini banyak profile BBM yang berganti menjadi logo Klik BCA karena ada himbauan untuk ikut mempromosikan serta menghindari issue yang terjadi di masyarakat. Banyak yang langsung mengganti profile BB nya. Saya tergerak untuk broadcast yang anti marketing.... inilah broadcast saya " Hebat ya pada ganti profile BB.Semua cinta BCA, Saya salut. Tapi sori sori jack saya ga ikutan ganti karena saya adalah saya sendiri yang punya komitment. Lanjutkan dengan birukan profile BB sehingga hanya saya yang berdiri sendiri dengan perbedaan, Karena saya adalah saya pemilik www.timoteustalip.com" Kenapa saya broadcast di BBM saya? karena ada beberapa teman yang bertanya "kog loe ga ikut ganti profile di BB ? Kata IKUT itu suatu pekerjaan yang tidak elegan di mata saya. Karena dengan di katakan IKUT, berarti saya disuruh teman tersebut untuk COPAS. Sebagai penulis, rasanya tidak pas kalau kita copas, karena penulis harus mempunyai ide sendiri. Kalau sekedar copas... itu sih bukan penulis.
Seperti dugaan saya kalau strategi anti marketing yang saya jalankan sangat ampuh, banyak yang respon.Ada yang pro dan kontra. Ada yang harus debat panjang lebar via BBM. Prinsipnya saya tidak mau menjadi manusia COPAS ( copy paste). Apalah artinya cuma sekedar mengganti profile menjadi biru ? Apakah ada tindakan nyata ? Lebih baik menulis di blog yang berisi pencerahan. Itu pinsip saya, makanya saya menulis "saya adalah saya sendiri yang punya komitment". Apa komitmentnya, yaitu saya mencoba menghindari copas.
Yang mendukung prinsip saya jauh lebih banyak dari yang mengajak debat. Mereka adalah orang-orang yang elegan di mata saya karena mereka mengakui dalam kehidupan pasti ada perbedaan dan setiap orang bebas memilih yang terbaik menurutnya. Ada yang lucu menulis via BBM ke saya " gara-gara atasan menyuruh copas, maka semua ikutan, tapi gw ga mau, konyol, karena gw juga punya prinsip" Ha ha ha ada yang pinter banget deh.

Kepada "lawan-lawan politik saya" eh salah "lawan-lawan BBM saya" coba lebih bijaksana membaca kata-kata tersebut. "Lanjutkan dengan birukan profile BB sehingga hanya saya yang berdiri dengan perbedaan" Artinya apa ??? Saya suruh mereka semua IKUT membirukan profile. Sekali lagi kalau baca harus teliti, dicerna baik-baik baru komentar. Masa sih saya harus menyuruh anak saya Odetta untuk membacakannya ?????
Nah dengan strategi anti marketing ini maka saya yakin orang-orang akan semakin penasaran membaca blog saya.
Terima kasih Anda sudah penasaran untuk membaca blog saya. Sekarang ayo yang belum birukan profile BB, lanjutkan sekarang, kecuali Timoteus Talip.

Berkarya Untuk Orang Banyak, Perbuatan yang Sangat Mulia

Kamis, 16 September 2010

 

Di dalam kehidupan yang keras ini, banyak individu-individu yang lebih mementingkan diri sendiri. Mereka mempunyai semboyan ”yang penting saya aman, selamat, berhasil... orang lain..... masabodo”. Ini yang sering kita saksikan disekitar kita atau Anda sendiri aktor intelektualnya ?

Bagi karyawan BCA yang berjumlah sekitar 25.000 orang  pastilah mengenal sosok seorang pemimpin Serikat Pekerja (SP) yang  bernama Haji Mohammad Bilal Idries yang akrab dipanggil Bilal. Kenapa saya mengangkat sosok Bilal ? Ya dia adalah seorang pahlawan bagi seluruh karyawan BCA. Bilal adalah tokoh utama SP yang kerap kali memperjuangkan aspirasi karyawan, membela kepentingan karyawan. Jika kita menengok ke belakang kiprah perjuangan Bilal, akan terlihat deretan hasil yang dicapai. Masih ingat peristiwa demo besar-besaran karyawan BCA ke Gedung DPR (Kamis 12 Maret 2002) memprotes kebijaksanaan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) yang akan menjual BCA ke Bank Asing. Saat itu BCA masuk dapam pengawasan BPPN. Di dalam Gedung DPR, para pengurus teras SP berdialog dengan Amin Rais (saat itu ketua MPR-DPR) dan wakil rakyat lainnya. Betapa hebatnya perjuangan mereka sehingga akhirnya BCA tidak jadi dijual. Hari itu hampir seluruh cabang BCA beroperasi terbatas karena banyak karyawan yang ikut melakukan long march dari Wisma BCA ke Gedung DPR.

Usai kemenangan karyawan BCA, Bilal terus menapakkan langkahnya untuk terus membela kepentingan karyawan lewat Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Ini adalah PKB pertama kali yang ada di BCA. Sampai saat ini PKB sudah memasuki yang ke 5.  Berbagai kemajuan, fasilitas, kesejahteraan karyawan terus meningkat berkat perjuangan mereka. Hal yang paling fenomenal khususnya untuk karyawati adalah digantinya biaya melahirkan, pengobatan anak. Ya memang wanita juga karyawan BCA dan layak mendapat fasilitas yang sama dengan karyawan pria. Banggakah Bilal demgam kesuksesannya? Jawabannya tidak, karena perjuangan ini merupakan ibadah. Dia akan terus memperjuangkan kepentingan karyawan di masa mendatang.

Saya teringat beberapa waktu silam, Bilal pernah sakit yang cukup parah dan dalam kondisi koma. Mungkin ini akibat kerja keras membela kita tanpa memperdulikan kesehatannya. Hampir tiap hari Bilal pulang ke rumah diatas jam 22.00 untuk terus menggalang kekuatan, mensosialisasikan PKB, memotivasi para pengurus, melakukan advokasi dan banyak lagi.

Saya sendiri kagum dengan Bilal yang telah berjasa begitu besar untuk kita semua. Apalah artinya jika dibandingkan dengan saya ? Saya hanya bisa menulis yang diharapkan akan membawa motivasi dan inspirasi untuk teman-teman semua.

Cuma ada hal yang sangat disayangkan, perjuangan Bilal mungkin tidak akan lama lagi karena dia akan memasuki masa purna bakti. Tapi teman-teman siap untuk meneruskan tongkat kepemimpinan dan akan terus membela orang banyak. Ya Bilal adalah pahlawan bagi karyawan, teladannya harus kita jadikan contoh. Mulai sekarang Anda semua harus mulai belajar mendahulukan kepentingan orang banyak daripada kepentingan pribadi.

Saya yakin kalau itu semua terlaksana maka hidup akan menjadi lebih indah dan damai. Sukses untuk Bilal, walau nanti sudah menjadi warga purna bakti, karyamu tetap kami nantikan. Amin


:BCA:

Rasa Solidaritas

Selasa, 14 September 2010

Baru-baru ini para pemilik BlackBerry banyak yang mengganti  foto profilenya dengan warna hitam. Demi solidaritas atas kebebasan beragama. Jika Anda ingat, beberapa bulan lalu juga foto profile para  BlackBerry mania juga di beri warna hitam. Saat itu sedang konflik di jalur gaza.

Saya sendiri tidak pernah ikut-ikutan mengganti foto profile BB saya. Alasan saya sangat sederhana, jika ikut bersolidaritas mari kita lakukan yang lebih baik dari sekedar mengganti foto profile. Memang saat ini saya tidak bisa melakukan apa-apa untuk sebuah rasa solidaritas. Yang bisa saya lakukan hanya berdoa agar kita semua diberi hati yang damai, tidak mempunyai rasa bermusuhan dan menyerang kepentingan orang lain. Bentuk solidaritas lainnya adalah menulis via blog saya agar para pembaca bisa memikirkan bentuk solidaritas yang lebih nyata.

Kembali pada rasa solidaritas dengan mengganti foto profile, apakah itu bukannya menambah konflik secara  tidak langsung, Karena pemilik BB itu terdiri dari berbagai agama. Dan mereka yang berada dalam satu pertemanan akan melihat perbedaan , ada yang  hitam , ada yang tetap dengan foto profilenya. Menurut saya pribadi alangkah bijaksananya jkia kita menyikapi semua konflik yang terjadi denga saling menginstrospeksi diri, membangun jaringan kebersamaan dan tidak ikut menyebarkan berita yang akan menambah perbedaan.

Untuk pembaca blog saya, sebelumnya mohon maaf  jika tidak berkenan atas artikel tersebut. Ini merupakan pemikiran saya pribadi dan tidak mempunyai maksud jelek.

Semoga  artikel ini bisa membawa pencerahan dan bisa berpikir lebih terbuka tentang arti solidaritas.

 

 
 
 


:BCA:

Masih Adakah Makna Idul Fitri Bagi Mereka??

Jumat, 10 September 2010

Jum,at 10 September 2010, merupakan hari kemenangan bagi saudara-saudara kita yang beragama Islam. Hari kemenangan atas segala keserakahan, ketidak adilan, kesombongan dan segala hal yang negatif. Hari ini setelah menunaikan shalat ied, mereka saling bermaaf-maafan, mengunjungi handai taulan dan tak lupa menyantap makanan yang enak yaitu ketupat beserta lauk pauknya. Hmmmm saya jadi lapar membayangkannya.
Namun tahukah Anda ada orang-orang yang di hari bahagia ini, tetap harus bekerja melayani kita? Lihat ada satpam, hansip, penyapu jalanan, pengemudi kendaraan umum dan masih banyak lagi. Setelah sholat ied, mereka langsung mengenakan phd (pakaian dinas harian) dan tidak menggunakan baju barunya. Hansip dengan seragam hijau tuanya, satpam dengan seragam putih- birunya. Mereka mungkin tidak sempat bersilahturami karena harus bertugas, mereka juga mungkin tidak sempat menikmati lezatnya ketupat karena harus berdinas. Mereka sangat bertanggung jawab akan tugasnya. Namun mereka juga tetap merasakan hari kemenangan di hati masing-masing dengan menjalankan tugasnya. Bayangkan jika semua satpam dan hansip tidak bertugas, apakah Anda merasa nyaman meninggalkan rumah untuk bersilahturahmi atau sekedar berekreasi ? Bayangkan jika semua pengemudi kendaraan umum tidak bertugas, bagi mereka yang tidak mempunyai kendaraan pribadi, pasti mengalami kesulitan transportasi. Jadi menurut saya, makna idul fitri akan lebih berarti bagi mereka yang tetap mendedikasikan hidupnya untuk kepentingan orang banyak. Bagaimana dengan Anda ??
Saya sendiri setiap menjelang idul fitri selalu memberikan bingkisan sederhana kepada hansip, tukang sampah, pembersih got dan tukang rumput. Walaupun hanya sedikit, tapi inilah wujud kebahagiaan saya untuk berbagi. Karena mereka telah banyak berjasa atas keamanan maupun kebersihan tempat tinggal saya. Di akhir renungan ini, sekali lagi saya ucapkan Selamat Idul Fitri bagi yang menjalaninya. Semoga tulisan sederhana ini membawa sedikit makna kebahagiaan di hari kemenangan ini. Amin

Memaafkan adalah Perbuatan Mulia

Rabu, 08 September 2010

 
Tulisan ini terinspirasi dari kejadian lucu seorang teman yang jarang berpuasa saat bulan suci Ramadhan. Saat ditanya dengan santainya dia menjawab, Tuhan itu Maha pemaaf dan pasti saya di maafkannya. Sebuah jawaban yang sederhana namun mempunyai arti yang mendalam. Memang masalah puasa tau tidak adalah tanggung jawab masing-masing umat yang menjalankannya, namun alangkah indahnya jika tidak menjalankannya sebaiknya tidak terlalu menyolok.
Kemarin malam di parkiran kantor, logo Toyota di penutup ban mobil saya, dicuri orang. Sebenarnya saya sangat kecewa karena dengan hilangnya logo Toyota tersebut maka akan membuat cacat penutup ban serta memudahkan orang untuk merusak lubang kunci ban cadangan tersebut.
Namun mengingat kata-kata teman tersebut yang mengatakan Tuhan itu Maha pemaaf, maka saya juga harus memaafkan orang itu. Mungkin si pencuri tersebut sedang membutuhkan uang untuk membayar susu anaknya atau untuk membeli obat. Dengan mengambil logo tersebut dan kemudian dijual, maka dia akan memperoleh uang untuk memenuhi kebutuhannya. Ya semoga saja itu bermanfaat. Namun sebaiknya orang tersebut tidak melakukan hal yang sama. Kali ini berhasil, mungkin lain kali bisa tertangkap dan mendapat hukuman. Alangkah kasihan  anaknya  nanti karena tidak ada lagi yang membelikan susu.
Ya dalam kehidupan yang semakin keras ini, banyak  orang-orang yang terpinggirkan, dan kehilangan mata pencaharian. Mereka harus bertahan hidup dengan segala cara, namun kadangkala caranya tidak terpuji. Banyak faktor yang menyebabkan  terpuruknya perekonomian kita, antara lain semakin merajalelanya korupsi , penyalah gunaan wewenang, permainan licik dan ketidak jujuran orang. Sebagai kaum intelektual kita tidak boleh ikut terjun pada hal-hal tersebut, bahkan kita harus berani bersatu padu mencegahnya. Apakah Anda berani ? Sebuah pertanyaan yang hanya Anda sendiri mampu menjawabnya.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, saya ucapkan Selamat Idul Fitri, bagi semua pembaca blog , yang menjalankannya. Semoga seluruh amal ibadah Anda akan berkenan di mata Tuhan. Dan saya mohon maaf kalau selama ini ada kesalahan yang diperbuat khususnya melalui tulisan di www.timoteustalip.com,  Ingat Tuhan itu Maha pemaaf loh...


:BCA:

Facebook Sarana Efektif untuk Promosi

 

Saat ini kebanyakan orang yang suka dengan teknologi baik internet, gadget  hampir mempunyai account facebook. Selain sebagai sarana penyambung pertemanan, facebook juga dapat dijadikan ajang promosi yang efektif.

Hal ini saya alami saat mempromosikan buku ke dua saya. Banyak komentar yang masuk terutama mereka yang sudah membaca buku tersebut. Komentar yang sangat positif, penuh inspirasi dan semangat untuk saya terus berkarya.

Mau tahu beberapa komentar mereka ?

Novi Indrawati dari Bengkulu menulis” buku ini wajib dibaca , keren abis. Tidak menyangka ada kisah seperti yang diceritakan di buku ini. Selama ini kita cuma tahu mereka dari luarnya saja, kita tidak pernah tahu apa yang terjadi di balik jalan hidup yang mereka pilih. Dengan membaca buku ini, kita jadi tahu kenapa mereka sampai memilih jalan itu. Dan ini baru sedikit kisah hidup yang kita tahu, masih banyak lagi kisah-kisah yang belum kita ketahui. Kita dibawa seolah-olah menjadi tokoh dalam cerita-cerita di buku itu. Salut  buat Bapak, juga terima kasih buat kisah-kisah yang sudah dibagikan ke kita melalui buku ini. Sebuah buku pencerahan yang amat sangat bagus. Saya ingin banyak yang membaca buku ini. Sebelumnya saya suka membaca buku “chicken sopu for soul” tapi setelah membaca buku ini, saya lebih suka buku karya Bapak. Sukses terus dan kita tunggu buku-buku berikutnya.”

 

Ayrin dari Jakarta menulis” buku ini mengisahkan ‘sisi gelap, kehidupan yang ada. Disajikan dengan terbuka apa adanya. Penulis benar-benar mampu menyampaikan kisah-kisah tersebut apa adanya dengan gaya bahasa yang menarik membuat setiap pembaca seolah mendengar langsung dari narasumbernya. Seluruh kisah terasa hidup nyata dan baru. Learning point yang menarik dan bagus. Kisah yang diangkat merupakan kisah gelap yang telah ,menang’ pada umumnya dan dapat menjadi pembelajaran bagi semua insan terutama yang masih mengalami ’pergumulan serupa’. Akhir kata sukses selalu Timoteus Talip, asah dan kembangkan terus talentanya. GBU.”

 

Bagi yang belum membaca kisah-kisah tersebut, silakan beli di seluruh toko buku Gramedia dan Trimedia. Ingat di cover buku ada sebuah lingkaran kecil berwarna kuning dengan tulisan ”100% royalti disumbangkan”.

Pastikan Anda menjadi salah seorang yang ikut membantu saya mewujudkan cita-cita agar bisa membantu beberapa panti asuhan.

 


:BCA:

Antara Otak dan Otot

Sabtu, 04 September 2010

Blackberry saat ini telah menjadi sebuah alat komunikasi dan promosi yang paling ampuh. Bagi Anda pemilik Blackberry, apa yang Anda lakukan pertama kali saat bangun tidur? Mungkin setelah berdoa, langsung melihat Blackberry, apakah ada pesan masuk, email, facebook dan lainnya. Saya juga termasuk orang yang selalu mengechek apakah ada pesan masuk yang saat ini lebih dikenal sebagai BBM (Blackberry Messenger).
Salah satu BBM yang saya nanti setiap pagi (Senin-Jum,at) adalah dari Dedy Budiman, seorang speaker yang luar biasa, seorang pemberi motivasi tentang selling and motivation yang menakjubkan. Berbagai tip sales yang menarik, yang bisa membangkitkan semangat sangat saya minati. Dari begitu banyak tips via BBM ada satu yang paling menarik perhatian saya yaitu tips mengenai otak dan otot. Kenapa itu menarik saya ? Seperti apa artikel hebat tersebut ? Ini kutipannya .
“Menurut Anda mana yang menerima income lebih besar, kerja menggunakan otak atau otot? Tepat sekali, semakin tinggi level manajemen maka peran otak akan lebih banyak dibandingkan peran otot. Kita semua sudah tahu akan hal ini tapi lucunya coba anda pikirkan sejenak mana lebih banyak anda investasikan waktu dan uang Anda untuk otak dan otot? Cobalah lihat orang berani membayar jutaan rupiah untuk ikut member Fitness, tetapi untuk membeli buku RP 50.000,- rasanya berat sekali. Ironis bukan, namun itulah realitanya. Nah pagi ini sebelum Anda bekerja, saya ada satu pertanyaan , apakah Anda mau mendapatkan income lebih besar? Kalau Anda mau, latihlah otak Anda bukan otot Anda. Bagaimana cara mengoptimalkan otak ? Bisa Anda baca di blog Dedy Budiman”

Dari artikel tersebut memang harus saya akui 100% kebenarannya. Saya sendiri sebagai penulis buku sangat miris melihat hanya sedikit teman-teman yang mau membeli buku. Yang ada mereka akan minta gratis jika saya mempromosikan dua buah buku karya saya.
Berbagai alasan yang mereka kemukakan seperti, tidak ada waktu untuk membaca, tidak suka membaca, tidak ada budget untuk buku dan masih banyak alasan lain. Tapi saat saya amati, banyak teman-teman yang menjadi anggota fitness, membeli berbagai peralatan olah raga yang mahal. Bagi mereka gaya hidup, penampilan, body seksi menjadi dambaan. Saya juga mendambakan hal tersebut, tapi karena uang saya tidak banyak, maka saya hanya mengikuti olah raga yang murah seperti tenis meja dan sesekali bersepeda mengelilingi kompleks perumahan saya.
Memang semua adalah pilihan hidup setiap individu, karena semua kesuksesan ada di tangan masing-masing.
Bagaiman dengan saya sendiri? Saya menulis bukan sebagai pribadi penulis buku, tapi sebagai orang yang suka membaca. Jika saya ke mall, pasti tujuan utama adalah ke toko buku Gramedia dan saya selalu membeli buku-buku yang bagus. Di tagihan kartu kredit saya setiap bulan pasti ada transaksi di Gramedia dalam jumlah yang lumayan. Bahkan setiap ke toko buku Gramedia, anak saya mau membeli buku apa saja yang bermanfaat dan relevan dengan usianya, pasti saya belikan. Namun jika anak saya meminta dibelikan mainan belum tentu saya kabulkan. Bagi saya investasi buku sejak dini kepada anak-anak, pasti akan membawa manfaat yang luar biasa. Jika sejak kecil seorang anak sudah senang membaca, pasti pengetahuannya akan bertambah dan mungkin suatu waktu anak saya bisa menjadi penulis buku seperti bapaknya. Mungkin Anda pernah mendengar seseorang dinilai mempunyai intelektual tinggi dan mempunyai pengetahuan yang luas salah satunya dilihat dari koleksi buku-bukunya. Bahkan di rumahnya juga mempunyai perpustakaan. Saya sedang mencoba ke arah tersebut. Belum mempunyai perpustakaan besar, tapi baru sebuah rak buku yang dipenuhi buku-buku. Bahkan ada satu tempat yang berisi koleksi buku yang sudah ditanda tangani para penulis dan ada foto saya bersama sang penulis. Ini merupakan koleksi yang tidak ternilai.
Kembali ke topik utama antara otak dan otot. Coba Anda lihat, rata-rata para pekerja rendahan mereka bekerja dengan otot. Maka beruntunglah Anda yang bekerja dengan lebih banyak menggunakan otak untuk berpikir strategi apa yang harus dilakukan untuk memenangkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Selain itu mungkin Anda juga menggunakan otak untuk membuat sistem, prosedur baru atau menjadi pembicara handal? Untuk mempertajam otak Anda, maka tidak ada salahnya mulailah dengan menginvestasikan sebagian uang Anda untuk membeli buku-buku berkualitas, seperti saat Anda memutuskan untuk membeli buku saya ini. Anda adalah orang yang tepat dalam menentukan pilihan. Saya yakin Anda akan semakin sukses.
Terima kasih kepada sahabat saya Dedy Budiman yang setia membagi tips kesuskesan secara gratis lewat BBM nya. Jika Anda tertarik silakan masuk ke http://tipsales.blogspot.com. Dan pastikan Anda menjadi orang yang lebih menginvestasikan uang untuk otak.

Seorang Dermawan yang Tidak Mau di Ketahui

Jumat, 03 September 2010

Setelah buku saya yang ke dua terbit, saya memberikannya kepada seseorang yang banyak berjasa dalam hidup saya. Karena dia banyak memberikan semangat untuk saya terus berkarya. Dia merasa sangat salut kepada saya karena telah menulis dua buah buku dan semua royalti disumbangkan. Tak lama kemudian dia meminta saya agar membeli 100 buah buku untuk dibagikan kepada orang-orang yang perlu “diselamatkan” . Inilah cuplikan kata-katanya via BBM saya “ saya tidak bisa menulis seperti Talip, saya bangga akan ketulusan Talip yang mendedikasikan semua karyanya untuk kepentingan sosial. Saya hanya bisa membantu menyumbang buku agar royalti semakin banyak.Teruslah berkarya dan saya akan selalu mendukung kamu”
Saat menerima BBM tersebut langsung mata saya berkaca-kaca sangat terharu. Hari gini, dimana orang lebih mementingkan egonya, mementingkan bisnisnya, masih ada seorang dermawan yang memikirkan orang lain. Masih dalam BBM nya dia mengatakan agar tidak menyebutkan identitasnya kepada siapapun karena dia memegang prinsip mulia sesuai ajaran agamanya yaitu “jika tangan kananmu memberi, tangan kirimu tidak perlu tahu”. Sebuah filosopi hidup yang luar biasa,.
Ini sangat bertolak belakang dengan kebanyakan orang, yang dalam hidupnya ingin gratis, gratis, grtais dan gratis. Sudah jelas di cover buku saya tersebut terdapat kata-kata “100 % royalti disumbangkan” masih saja banyak teman yang berusaha minta gratis. Saya sangat kecewa dengan mental teman-teman tersebut yang hidupnya berkecukupan tapi selalu berusaha mencari gratis. Apakah mereka “buta huruf” tidak bisa membaca tulisan di cover tersebut? Apakah mereka tahu kalau saya sendiri juga membeli buku tersebut di Gramedia? Ironis sekali.
Melalui tulisan sederhana ini semoga akan banyak muncul dermawan-dermawan lainnya yang mempunyai hati mulia. Dari lubuk hati terdalam saya ucapkan banyak terima kasih atas ketulusannya, semoga Tuhan akan membalas segala budi baiknya.

Untungnya Buat Saya Apa (UBSA)

Kamis, 02 September 2010

Sebuah istilah yang sering diucapkan orang adalah UBSA. Saya sangat terkesan dengan istilah ini. Kenapa? Pada dasarnya setiap manusia selalu berhitung untung ruginya jika melakukan sesuatu, apalagi jika dia diminta atasan/rekan kerja untuk membantu.
Pengalaman sederhana yang saya alami saat meminta team untuk melakukan pekerjaan tambahan yang berbeda sama sekali yaitu selling produk. Ada yang bertanya "jika saya berhasil, apakah saya mendapat bonus tambahan? Saat itu saya sangat kecewa kenapa segala sesuatu selalu dihubungkan dengan uang dan materi. Belum bekerja sudah menanyakan imbalan. Misalnya jika project itu sukses pastilah management akan memperhitungkannya.Ya inilah manusia yang selalu mengukur segala sesuatu dengan imbalan.
Pelajaran apa yang bisa kita tarik?
@Jika diminta untuk mengerjakan pekerjaan lain dan sukses maka kepintarannya untuk siapa? Perusahaan? Atasan? Salah besar, yang jelas kepintaran tersebut untuk Anda sendiri dan bekal untuk maju.
@Dalam hidup, jangan banyak menuntut, mengeluh dan complain. Tunjukkan prestasi Anda terlebih dahulu. Ingat kata-kata bijak "jangan tanya apa yang negara bisa berikan untuk saya, tapi tanyakan apa yang bisa saya berikan untuk negara"
@Buang jauh-jauh istilah UBSA ganti dengan istilah SBKI alias saya bisa kerjakan itu.
Mungkin istilah SBKI belum populer, ya jelaslah baaru saja saya pikir, ketik dan populerkan. Semoga kita semua akan SBKI.

Komentar yang Menguatkan

Rabu, 01 September 2010

Sebuah kebahagiaan yang sangat luar biasa karena buku ke 2 saya dengan judul "Lorong Gelap yang Kutinggalkan" akhirnya bisa terbit. BCA Community membantu mempromosikannya di Facebook. Saya akan memberikan 5 buah buku yang telah saya tanda tangani kepada 5 orang pemberi komentar beruntung.
Respon dari teman-teman sangat luar bisa, mereka memberikan komentar yang menguatkan. Ini meruapakan "vitamin" agar saya bisa terus berkarya.
Bersama ini saya tampilkan komentar 3 orang sebagai berikut:

  • Johanes Subagyo BCA KCP Pemalang : "Puji syukur dan ikut merasa bangga sekali. Putra BCA mampu berkarya inspiratif intelektual karena tidaklah mudah dalam memulai hingga berani menerbitkan sebuah buku. Melihat Judulnya kira kira buku ini menggambarkan lautan emosi yang kuat bercampur masalah. Yang pasti beliau sudah menuliskan juga solusi solusinya. Saya salut dan merasa tergerak untuk memilikinya. Pasti sukses tanpa ragu. Saya dukung, support dan dijamin diterima di masyarakat luas. Terus berkarya kawan"
  • Krezna Sudirman : "Semoga menjadi buku yang bermanfaat dan memberikan banyak hikmah serta masukan positif bagi para pembaca sehingga mempengaruhi perilaku kehidupan sehari-hari menjadi lebih baik..."
  • Dian W Taulu, KCP Sahid Sudirman Residence : "Alhamdulillah puji syukur kepada Tuhan YME,telah terbit buku hasil karya seorang putra BCA yg disusun dengan ketulusan hati dan niat yang mulia,semoga buku tersebut dapat memberikan hikmah dan pencerahan kepada para pembacanya, dapat menghasilkan sinergi positif yang nantinya akan berguna utk kemajuan diri sendiri,keluarga,perusahaan,bangsa dan negara. Semoga kedepannya akan banyak bermunculan T.Talip yang lain dengan karya yang semakin luar biasa lagi. Sukses utk P.Talip sukses untuk kita semua

Lorong Gelap yang Kutinggalkan

Buku ke-2 Timoteus Talip akhirnya terbit. Kali ini mengangkat kisah nyata dari beberapa orang yang kehidupan masa lalunya kelam dan sekarang telah berubah menuju perbaikan diri.

Buku ini berbeda dengan true story pada umumnya. Ada 2 hal yang membedakannya yaitu, adanya learning point disetiap kisah dari Timoteus Talip serta ulasan dari sisi psikolog yang disajikan dengan indahnya oleh Ina Santoso, seorang psikolog yang saat ini bermukim di Sydney, Australia.

Sebagai ungkapan rasa syukur (seperti buku pertama), maka semua royalti akan disumbangkan untuk kegiatan sosial. Di halaman belakang buku tersebut juga dilampirkan foto-foto saat Talip menyerahkan royaltinya kepada 4 tempat ibadah. Walau sedikit tapi inilah bentuk komitmennya. Pada setiap kesempatan bertemu dengan orang-orang, Talip selalu berkata ”Kebahagiaan dan kesuksesan tidak selalu diukur dengan uang dan materi semata, karena ada nilai-nilai lain yang lebih mulia”.

Buku ”Lorong Gelap yang Kutinggalkan” ini, diterbitkan oleh Elex Media Komputindo (Gramedia Group) dan bisa diperoleh di seluruh toko buku Gramedia dan Trimedia. Dengan membeli buku tersebut maka para pembaca telah ikut berbuat suatu kebaikan. Selain Olla Ramlan dan Alex Tian masih ada 3 orang yang memberikan testimoni yaitu:

“True story yang sangat luar biasa, beda dari true story lainnya karena ada learning point dari penulis dan pandangan dari seorang psikolog. Really inspiring…. A must read book.”

Pipit Djatma

Brand Manager luxury perfume of The Woman by Olla Ramlan


“It’s a must read book for everyone…. Menelusuri tiap lembar halamannya, pengarang seolah mengajak kita untuk menelusuri kehidupan itu sendiri”.

Astrid Sudarwanto

Presenter and Master of Ceremony


“Membuka pintu terali, demikianlah kumaknai serpihan kata di dalam buku ini, dimana aku bisa belajar arti sebuah hidup dalam kehidupan”.

Benako Aksara

Penulis buku ”Cinta Terlarang Cinta Terindah” dan ” Mutiara Cinta”

Menggugah gagasan, merefleksikan pemikiran dan menerobos relung harapan