Translate to : English French German Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Kita Harus Sabar dan Tenang

Minggu, 26 September 2010

Sabtu 25 September 2010 seperti biasa saya berlatih pingpong di Pintu V Senayan. Sejak beberapa hari terakhir ada hal yang tidak menyenangkan mengganjal hati saya. Saya sangat kesal dan kecewa terhadap seorang teman. Saya merasa tidak dianggap sebagai sahabat. Saat berlatih pingpong saya mencoba membuang semuanya dengan memukul bola pingpong lebih keras. Namun apa yang terjadi? Semakin emosi , maka semakin sembrono dan semakin kacau pula permainan pingpong saya. Pelatih saya juga heran kenapa permainan saya sangat aneh, banyak pukulan yang terlalu kencang, tidak beraturan dan tidak mengenai sasaran. Dia mengatakan agar tenang, sabar dan tidak perlu emosi. Semakin kita emosi dan kesal maka semakin banyak kesalahan yang diperbuat.
Itu hanya olahraga, dimana tidak membawa banyak dampak negatif. Paling-paling saya ditertawakan pelatih dan diri saya sendiri. Saya harus berteriak nyaring "Hai Talip... masa tidak bisa mengatasi masalah ini."
Bagaimana jika hal ini terjadi di lingkungan kerja? Mungkin Anda pernah kesal dengan atasan, teman sekerja, teman di unit lain atau dengan bawahan Anda? Tentu saja Anda mengalami perasaan yang tidak enak. Bekerja juga tidak konsentrasi, mudah tersinggung dan raut muka tidak ceria. Nah Anda harus segera mencari solusi terbaik. Ajak seseorang yang Anda percaya untuk diskusi mengenai hal ini. Pergi keluar ruangan sebentar, menghirup udara segar dan merenung sesaat. Jika problemnya masih terasa berat, lebih baik Anda mengambil cuti 1 hari agar bisa mendinginkan isi kepala Anda. Jika mood kerja sedang tidak baik, apapun yang Anda kerjakan pasti makin kacau seperti permainan pingpong saya Sabtu kemarin. Terakhir banyaklah membaca yang bermutu seperti membaca buku karangan saya "Basmi Manipulasi Manajemen" dan "Lorong gelap yang Kutinggalkan". Akan banyak inspirasi dan pembelajaran di sana. Dan Anda yakin, masih banyak orang yang tidak seberuntung Anda.
Ayo semangat. Saya juga bertekad menebus kesembronoan saya berlatih pingpong dengan bermain lebih sabar dan tenang di Sabtu berikutnya. Tunggu saya di Pintu V Senayan dan saya akan buktikan itu semua.

0 komentar:

Posting Komentar

Menggugah gagasan, merefleksikan pemikiran dan menerobos relung harapan