Translate to : English French German Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Enaknya Jadi Bos, Eneknya Anak Buah

Senin, 12 Juli 2010

Cerita kehidupan antara bos dan anak buah selalu menarik untuk di bahas. kenapa saya mengangkat tema tersebut untuk judul artikel ini ??
Ada seorang teman yang menulis di facebooknya : "memang kedudukan seorang bos itu sangat enak, dia bisa seenaknya perintah anak buahnya untuk melakukan keinginannya. jika anak buah tidak bisa atau tidak sesuai maka dia akan memencet anak buahnya. Sang bos sambil berkata sinis..... biar rasa tuh anak buah ".

Namanya juga facebook dimana setiap orang bebas menulis dan berkomentar. Nah ada satu komentar yang cukup unik isinya sebagai berikut:" Mungkin di rumah si bos takluk sama istrinya alias sering di pencet istrinya, sehingga di kantor menjadi ajang balas dendam dengan memencet anak buahnya"

Lucu dan menggelitik melihat komentarnya. Memang banyak kejadian seperti itu di kehidupan pekerjaan. Sebagai bawahan, Anda tidak bisa berharap apa-apa terhadap bos seperti ini.
Memang banyak bos yang suka menservice relasinya/temannya dengan menjanjikan bisa memberikan barang dengan harga spesial dan lain sebagainya. Untuk itu sang bos akan minta anak buahnya untuk follow up. Karena sudah janji dengan relasi/teman, maka sang bawahan harus bisa mendapatkan barang dengan harga spesial tersebut bagaimanapun caranya. Jika tidak berhasil, maka bawahan tersebut akan mendapat penilaian negatif. Kasihan kan.....
Saya hanya ingin berbagi melalui buku saya Basmi Manipulasi Manajemen khususnya di bab 4 halaman 7 mengenai Bos lips service, yang kebetulan isinya mirip dengan apa yang dialami teman tersebut.

Inilah cuplikannya " memang sang bos sangat helpfull dan menampung semua masalah itu, namun apa yang dilakukannya? Semua email dan SMS di forward kepada teman saya agar diselesaikan. Teman tersebut sangat kesal karena banyak masalah yang bukan dibagiannya tapi terpaksa di follow up. Seharusnya bos atau pemimpin harus mempunyai seni dalam komunikasi, baik verbal maupun non verbal. Transformasi nilai juga memerlukan komunikasi massa yang melibatkan banyak orang. Tanpa kepiawaian komunikasi dan dukungan team komunikasi yang baik, transformasi nilai-nilai tidak dapat mencapai tujuan. Memang membentuk kebiasaan baik dan menghindarkan lips service tidaklah mudah. Lips service seharusnya dapat diganti dengna action plan. Sebuah action plan yang baik membutuhkan rencana-rencana tindakan yang dilengkapi dengan pengendalian dan back up system. Hal 85 : "Setiap bos atau pemimpin harus mempunyai rasa optimisme dan cara memandang masa depan perusahaan yang perlu diperlihatkan terhadap bawahan sehingga mereka bisa tertular kegigihan dan keberanian sang Bos atau pemimpin melalui proses modelling nyata.

Semoga tulisan sederhana ini bisa menyadarkan para bos yang kadangkala tindakannya membuat ENEK anak buahnya, sementara dia si ENAK saja.

Untuk bos yang tidak termasuk kategori ini, diharapkan bisa "membimbing" para bos yang kagak-kagak tersebut, agar bisa menjadi bos yang kuhormati dan kucintai. Semoga....dan semoga.....

0 komentar:

Posting Komentar

Menggugah gagasan, merefleksikan pemikiran dan menerobos relung harapan