Magnum dan Magnum

Malam ini Odetta mengajak saya ke Alfamart dekat rumah untu membeli ice cream magnum. Namun kami kecewa karena magnum habis sehingga terpaksa membeli cornetto. Menurut karyawan toko, memang magnum sedang menjadi primadona. Ingatkah Anda sebenarnya magnum sudah pernah hadir beberapa tahun yg lalu tapi biasa-biasa saja. Setelah membuka Magnum Cafe di Grand Indo dan beriklan di TV maka penjualan meningkat. Kita harus antri saat makan di cafenya. Bahkan infonya cafe tsb hanya akan buka 3 bulan saja. Wow ini pasti akan membuat orang bertambah penasaran. Saya sendiri sudah lama tidak membeli magnum dan baru membeli lagi setelah Odetta mengatakan ada ice cream maknyuss. Saya melihat Unilever jago mereposisi produk, merebranding produk atau istilah lainnya. Maklum saya hanya seorang chef. Intinya dengan membuat sesuatu yg unik, berbeda maka akan membuat orang penasaran. Strategi cemerlang yg sangat luar biasa. Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda juga pernah memikirkan untuk membuat suatu terobosan untuk menaikkan personal branding? Sebagai penulis saya harus menulis buku dengan judul kreatif yang akan membuat orang penasaran. Buku ke 4 saya beri judul " ANDA PECUNDANG, JANGAN BACA". Jadi jika Anda merasa bukan pecundang harus beli dan baca. Selain itu cara saya menaikkan personal branding dengan aktif menulis di blog www.timoteustalip.com . Masih ada cara lain yaitu mempopulerkan Chef Talip. Chef tidak hanya jago di dapur tapi Chef Talip piawai meramu kata-kata untuk dijadikan buku yg lezat. Norak??? Tapi inilah cara saya menaikkan personal branding. Bagaimana dengan Anda? Strategi apa yg disiapkan agar lebih kreatif? Tiba-tiba saya kembali terbayang nikmatnya magnum ice cream, besok harus dieksekusi. Pasti Anda juga ngiler dengan lezatnya magnum. Besok ya. Selamat malam, salam pemenang dari Chef Talip.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT