Translate to : English French German Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Lives Change Like the Weather.

Senin, 21 Maret 2011

Seorang sahabat menulis status di personal messagenya seperti judul di atas. Ya kehidupan itu memang selalu berubah laksana cuaca. Cuaca selalu berubah, siang panas, tiba2 bisa mendung dan hujan. Hidup dan kehidupanpun selalu berubah, ada saat kita sukses, ada saat kita jatuh. Contoh paling sederhana adalah keadaan di Jepang. Siapa menduga, kehidupan yang indah, penuh keharmonisan, dalam sekejap berubah menjadi kehancuran. Memang kita tidak mengharapkan akan gagal atau jatuh namun kita tidak tahu apa yg akan terjadi esok. Yang paling utama adalah bagaimana Anda berkarya hari ini, karena kemarin adalah kenangan dan esok adalah harapan. Jadi setiap hari kita harus bekerja keras untuk meraih keberhasilan. Jangan berkata, ah besok aja, kan masih ada waktu. Jika bisa dikerjakan hari ini, why not?. Jangan pula selalu mengingat masa lalu karena kita tidak hidup di masa lalu dan tidak akan bisa kembali ke masa lalu. Sikap mengerjakan hal yg bisa dilakukan sekarang dan tidak menunda, sudah saya terapkan kepada Darren dan Odetta. Jika dari kecil, sudah terbiasa tidak menunda pekerjaan, pasti akan terus dilakukan saat dewasa. Contoh sederhana, saat akan berolah raga, kadang kita berpikir nanti saja, toh masih muda. Saat penyakit menyapa, maka itu sudah terlambat. Kadang saya merasa terlambat menjadi penulis, tapi saat mendengar Pak Sulaiman Budiman menjadi penulis setelah berusia 50 thn, saya tidak boleh menyesal. Sebenarnya tidak ada kata terlambat jika kita mau mencoba memulainya. Setelah menjadi penulis hidup saya sedikit berubah yaitu menjadi lebih kreatif untuk terus berkarya. Salam pemenang dari Chef Talip.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

0 komentar:

Posting Komentar

Menggugah gagasan, merefleksikan pemikiran dan menerobos relung harapan