Translate to : English French German Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Bagai Kambing Lupa Akan Asalnya

Rabu, 08 Desember 2010

Wah apakah ada peribahasa seperti itu? Biasanya adalah bagai kacang lupa dengan kulitnya. Memang saya sengaja menulis artikel tersebut di buku "Sop Kambing" ala Chef Talip , karena lebih tepat dengan judul buku saya. Artikel itu salah satu yang bisa Anda jumpai di buku saya yang akhir Desember 2010. Penasaran dengan artikel tersebut ? Beli ya buku "Sop Kambing" ala Chef Talip , karena semua royalti saya sumbangkan. Kisah sejenis baru saja saya alami. Ada seorang teman yang sudah banyak saya bantu, namun suatu saat contact list di ‎​​ßßM nya mendelete nama saya. Bagi saya, itu sebuah "penghinaan" dan seolah mengajak "berperang". Tapi saya berprinsip suatu saat teman tersebut akan menerima balasan yang setimpal. Sebenarnya orang tersebut "tidak ada artinya" bagi saya karena selama ini juga tidak mempunyai kontribusi yang baik bagi perusahaan. Keberadaannya hanya menunggu waktu saja. Ya saya anggap ini hanya dinamika kehidupan, memang banyak orang yang pernah kita bantu, saat dia tidak memerlukan kita lάgϊ, maka dengan enaknya kita dianggap tidak ada. Saya kasihan dengan orang-orang tersebut yang bermental mediocre atau pecundang. Semoga pengalaman "menyakitkan" ini tidak terjadi terhadap pembaca blog saya. Yakinlah para pecundang tersebut lama-lama akan hancur. Anggap saja mereka itu. Adalah Kambing yang Tidak Tahu Asalnya. Semoga para "kambing-kambing" tersebut bisa merenung dan mengubah kelakuannya agar tidak menjadi mediocre. Untuk itu para "kambing" harus membaca buku The Achiever karya Haryanto Kandani agar mereka bisa berubah. Jika tidak bisa berubah lebih baik "disembelih" untuk dijadikan "sop kambing" karena lebih bermanfaat.


:BCA:

0 komentar:

Posting Komentar

Menggugah gagasan, merefleksikan pemikiran dan menerobos relung harapan