Translate to : English French German Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Pengalaman Masa lalu Apakah Harus Selalu Diingat?

Senin, 16 Agustus 2010

Pengalaman masa lalu kadangkala membuat kita banyak belajar dan tidak ingin terjadi lagi di masa mendatang. Saya ingin berbagi cerita masa lalu saya.
Saya berasal dari keluarga besar, dimana di dalam rumah tinggal 2 keluarga yaitu orang tua saya dan keluarga adik ayah. Di tambah kakek - nenek. Anak orang tua saya ada 5 dan anak dari om saya juga 5 orang.
Sebagai keluarga besar dengan tingkat ekonomi biasa-biasa saja maka kami semua hampir tidak pernah menikmati jajan atau makan di restaurant. Satu-satunya hari yang ditunggu kami adalah Sabtu malam. Karena di hari itu keluarga kami menikmati makan enak. Tradisinya adalah makan nasi uduk dan ayam goreng yang di beli di sebuah warung tenda. Namun jangan dibayangkan kami bisa makan banyak. Sebungkus nasi uduk harus dibagi berdua, sepotong ayam goreng juga harus dibagi berdua. Sedih memang tapi harus disyukuri karena masih berkesempatan makan enak. Tapi ada hal positif yang saya dapatkan yaitu arti kebersamaan, saling berbagi dan rasa solidaritas yang tinggi.

Bagaimana dengan keadaan sekarang ? Bagaimana saya perlakukan hal yang sama terhadap anak saya?. Tentu saja saya tidak ingin mengulang masa lalu tersebut. Dengan penghasilan yang cukup, maka setiap minggu saya akan mengajak anak-anak makan di restaurant. Saya biarkan mereka memilih makanan apa saja yang mereka sukai, tidak membatasi jumlahnya, asal dihabiskan. Bahkan jika sanggup makan ayam goreng 4 potong sekaligus, saya perbolehkan. Kejadian puluhan tahun silam dimana saya hanya bisa menikmati setengah potong ayam goreng, tidak akan terulang kembali. Namun kadangkala saya berpikir apakah cara saya ini salah ? Saya ingin menyenangkan anak saya ?.

Setelah melalui perenungan panjang akhirnya saya melakukan beberapa tindakan untuk perbaikan antara lain: @ Saya akan membatasi makanan yang di pesan, mengatur porsinya. Selain untuk lebih disiplin juga agar gizinya seimbang. @ Jika ingin diajak makan enak, maka mereka harus menunjukkan sikap yang baik ataupun pelajaran yang baik. Jadi harus ada usaha untuk mendapatkan hasil yang enak. @ Saya mengajarkan mereka tentang makna hidup, berbagi dan bertenggang rasa. Sehingga mereka mengerti kenapa saya tidak menuruti apa yang mereka inginkan. Pada awalnya mereka sulit menerima perubahan tersebut. Namun dengan perlahan mereka akhirnya mengerti.

Saya akan terus mengajarkan mereka tentang arti perjuangan. Jika mereka dibiarkan manja, minta apa saja di ikuti, saya khawatir mereka tidak akan menjadi pejuang yang tangguh nantinya.Saya berharap jika besar nanti mereka akan menjadi pribadi yang mandiri, matang serta bertanggung jawab. Semoga pengalaman yang saya tuangkan disini bisa menjadi inspirasi bagi Anda.

0 komentar:

Posting Komentar

Menggugah gagasan, merefleksikan pemikiran dan menerobos relung harapan