Translate to : English French German Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Bercanda itu Ada Waktunya

Kamis, 19 Agustus 2010

“ Ah kalau si Benny ikut makan, saya tidak jadi ikut” kata seorang teman
Saya heran dan bertanya kenapa ? “Si Benny itu norak banget, bercanda tidak tahu waktu dan tempat, mulutnya asal ngomong saja” lanjut teman tadi sambil menunjukkan mimik muka yang tidak suka. Saya yang serba bingung karena sudah berjanji dengan Benny untuk makan siang bersama. Terpaksa saya mereschedule acara makan siangnya agar teman tersebut tidak bertemu dengan Benny. Repot memang, karena ke duanya adalah teman saya.

Pernahkah Anda mengalami situasi seperti itu ?. Malas bergabung jika ada orang-orang seperti si Benny hadir di antara mereka ? Memang kadangkala ada orang yang tidak suka terhadap hal-hal bercanda yang tidak pantas. Apa yang seharusnya dilakukan agar situasi membaik ?

  • Minta orang lain untuk menasehati Benny agar bercandanya di kontrol karena tidak semua orang bisa menerimanya. Ajak bicara baik-baik agar Benny tidak tersinggung. Mungkin memang manusia yang bertipe seperti Benny ini adalah manusia yang ingin membuat suasana selalu ramai, ceria.
  • Jika Benny masih tetap bercanda yang tidak tepat, maka sang penengah harus dapat mengalihkan pembicaraan, menguasai keadaan agar tidak menambah kekesalan orang lain. Bagaimana jika Benny tidak berubah ? Ya konsekuensinya kehadirannya tidak disukai orang lain dan bisa dianggap public enemy. Sebagai manusia yang berakal budi, seharusnya Benny tahu dan tidak mengulangi hal yang menyebalkan banyak orang. Benny harus belajar menempatkan diri pada situasi-situasi tertentu dimana bercanda tidak diperlukan. Memang bercanda itu menyenangkan. Coba lihat anak kecil yang senang bercanda dan bermain bersama. Ya namanya anak kecil . Jika Anda tidak ingin dianggap sebagai anak kecil, sudah sepatutnya Anda bertindak lebih bijaksana. Jadi mulai sekarang jika ingin bercanda, silakan lihat waktu dan situasinya

0 komentar:

Posting Komentar

Menggugah gagasan, merefleksikan pemikiran dan menerobos relung harapan