Translate to : English French German Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Beranikah Anda Keluar dari Comfort Zone Anda ?

Jumat, 06 Agustus 2010

Saya sering menulis di blog tentang motivasi, harus berani keluar dari comfort zone. Bahkan saat berbicara di hadapan teman-teman saya sering menyinggung 2 hal tersebut. Tapi kalau Anda melihat saya telah bekerja di BCA selama 20 tahun ( sejak lulus kuliah) pasti Anda berkata ” ah seorang Timoteus Talip hanya bisa menulis, bicara tapi dia sendiri tidak berani keluar dari comfort zonenya”.

Jujur saya merasa nyaman dengan posisi sekarang. Lalu pertanyaannya kenapa ?
Sejak lulus kuliah saya mempunyai keinginan bisa bekerja dan memiliki mobil ( tanpa merek spesific). Hanya 2 tahun saya bisa mewujudkannya ( walau dengan kredit.... jadi malu deh). Lalu saya ingin mempunyai rumah (tanpa spesific rumah seperti apa). Hanya 3 tahun saya bisa mewujudkannya walau hanya ukuran 6X15 meter dan lewat pinjaman kantor. Itulah keinginan dan target saya.

Selanjutnya seperti pria normal lainnya, saya ingin mempunyai istri dan anak-anak, dimana harapan saya mereka tidak akan kekurangan, bisa sekolah di sekolah bagus. Dan ini sudah tercapai. Target berikutnya saya ingin menjadi penulis buku, dan sudah terwujud tahun 2009 dan sebentar lagi akan terbit buku ke 2.

Jadi saya tidak pernah memasang target yang tinggi seperti dalam berapa tahun harus menduduki jabatan ini, dalam berapa tahun harus memiliki ini dan itu, dalam berapa tahun harus menerbitkan buku. Memang ada plus minusnya. Positifnya saya menjadi tenang tidak berharap yang muluk-muluk. Kerjakan yang terbaik dan yakinlah apa yang di harapkan akan terwujud. Betul kan semua yang saya harapkan semua sudah terbukti.
Negatifnya, seolah-olah saya jalan di tempat. Banyak teman yang seumur bahkan jauh lebih muda yang telah mencapai kesuksesan berlipat kali dari saya.

Memang beda dengan orang-orang yang mempunyai cita-cita/target terlalu tinggi, jika tercapai maka dia akan cepat kaya/sukses, namun jika gagal dia bisa frustrasi atau berbuat curang untuk mewujudkan ambisinya.
Itulah pandangan comfort zone saya selama ini.

Darmadi Darmawangsa mengubah pandangan saya tentang comfort zone.
Awal Agustus semua pandangan saya berubah total saat Darmadi Darmawangsa, seorang penulis buku best seller, seorang pembicara terkenal berbicara kepada saya. Beliau memberikan motivasi dan mengatakan comfort zone tidak semata diartikan tidak berani keluar dari tempatnya bekerja. Tidak berarti kalau sudah kelamaan jadi karyawan harus menjadi pengusaha. Menurut Darmadi, jika kita bisa mengerjakan sesuatu yang berguna maka dapat diartikan kita sudah keluar dari comfort zone. Saya langsung tersentak kaget, berarti selama ini saya keliru. Kenapa keliru ? Karena saya telah banyak melakukan hal bermanfaat ( di luar jam kerja lohhh) seperti menulis buku, menjadi pemred SWIPE, redaktur INFO BCA, pengurus menembak BCA, instruktur pelatihan, aktif menulis blog, menjadi moderator facebook di sebuah group, aktif di kegiatan pingpong dan masih banyak lagi. Ternyata tanpa saya sadari telah banyak hal yang saya lakukan. Dan inilah saat saya keluar dari comfort zone. Terima kasih untuk Darmadi yang telah memberikan pencerahan dan membuat saya percaya diri karena telah berhasil keluar dari comfort zone dengan karya saya yang cukup banyak.

Bagaimana dengan Anda ? Saya yakin Anda juga banyak melakukan kegiatan yang bermanfaat dan Anda juga telah keluar dari comfort zone . Setiap hal bermanfaat yang kita kerjakan akan menjadikan nilai tambah bagi diri kita sendiri. Jadi janganlah takut kalau dikatakan Anda tidak berani keluar dari comfort zone. Buktikan kalau Anda mampu.

0 komentar:

Posting Komentar

Menggugah gagasan, merefleksikan pemikiran dan menerobos relung harapan