Translate to : English French German Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Kepedulian

Rabu, 23 Mei 2012

Seorang sahabat bbm Palupi mengirim bbm spt ini "Senin kemarin saya nunggu bus patas jam 6 pagi, dan saya sdh menunggu 45 menit tapi bus tidak datang2, dalam hati saya kesal banget krn sdh bela-belain bangun jam 4 pagi, tapi malah buang waktu 45 menit utk bus yg tidak kunjung datang. Akhirnya 6.45 saya naik bus lain yg kebetulan lewat. Pas naik, betapa saya merasa menyesal krn 45 menit menggerutu dlm hati/tidak sabar. Di dalam bus saya melihat seorang ibu yg membawa 2 anaknya. Umurnya sekitar 2 thn yg duduk disebelah ibunya, sedangkan ibu tsb memangku anaknya yg (maaf) tidak sempurna, kira2 anak laki tsb berusia 14 thn. Mereka bertiga duduk di bangku tambahan sebelah supir. Anaknya yg kecil duduk tenang sambil minum susu. Semua penumpang yg fisiknya sempurna justru tidak mau memberi tempat duduk untuk ibu dan anak2nya . Sayangnya saya juga berdiri. Andai saya mendapat tempat duduk saya akan memberi bangku saya untuk ibu tsb. Betapa sabar sang ibu, bekerja sambil membawa anak2nya. Saya yang baru 45 menit menunggu saja sdh tidak sabar. Next time, saya hrs belajar lebih banyak bersabar". Memang di dalam kerasnya kehidupan, banyak orang tidak mau peduli dengan kesulitan orang lain. Prinsipnya, yang penting saya selamat, untung dan bahagia". Kisah nyata di atas sangat luar biasa. Ketabahan sang ibu, kesabarannya dan semangatnya patut kita tiru. Alangkah malunya kita yg diberi banyak kelebihan dari Tuhan, koq sering berkeluh kesah ( cek deh di PM BB teman2 Anda), koq maunya gratis. Semoga para pembaca "Salad" ala Chef Talip tidak termasuk ke 2 kategori tsb yaitu "si pengeluh" dan " si peminta-minta". ‎​ Salam pemenang dari @cheftalip. Silakan baca artikel yang lalu di www.timoteustalip.com .
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

0 komentar:

Posting Komentar

Menggugah gagasan, merefleksikan pemikiran dan menerobos relung harapan