"Musuh" Penulis

Apa si sebenarnya "musuh" penulis? Salah satunya adalah orang yang tidak mau membaca. Ya kalau membaca saja tidak mau, apalagi membeli. Sementara para penulis hanya mendapat royalti 10% saja gross dari nilai jual bukunya. Jadi jika Anda meminta gratis 1 buku dari sang penulis, berarti buku si penulis harus terjual 11 buku. Bagaimana dengan penulis yang royaltinya 100% disumbangkan ?. Ironis kalau membeli tidak mau, membaca tidak mau, tapi tidak mau disebut Mediocre. Pengalaman nyata seorang teman yang berkata "gak sempat baca "Salad" ala Chef Talip ". Buset sedih sekali rasanya. Sudah dikasih gratis malah dilepehin lagi. Padahal "Salad" saya singkat dan bisa membuat awal hari bersemangat. Ya inilah pilihan, ada orang yang memilih menjadi Achiever ada yang memilih menjadi Mediocre. 1 hal lagi, untuk membuat sebuah buku, penulis harus melakukan riset, mewawancarai nara sumber, mencari referensi, mengetik, mengedit dan menunggu kabar dari penerbit. Prosesnya bisa berbulan2 bahkan bertahun2. Nah untuk Anda, cukup bayar Rp 25 ribu sd Rp 100 ribu, sudah bisa membaca karya penulis, mengambil ilmunya dalam waktu 1-2 jam saja. Jadi tepatlah kalau dikatakan "musuh" para penulis adalah orang2 yang malas membaca. Buku adalah jendela dunia dan sumber inspirasi. Setuju ? Mari bantu para penulis dengan membeli buku2 karya mereka. Ayo membaca. Salam pemenang dari @cheftalip. Www.timoteustalip.com
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT