Translate to : English French German Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Kaya Tetapi Tidak Sombong

Sabtu, 21 Agustus 2010

Saya ingin menceritakan kisah seorang sahabat saya yang saat ini berada di Benua Australia yaitu Edo Kusnadi. Edo, biasa dipanggil pernah bersama-sama bekerja di UBC di tahun 2007 - 2008, lalu dia melanjutkan kuliah S2nya.

Siapa si yang tidak tahu Edo ? Ayahnya seorang petinggi di sebuah bank terbesar di Indonesia. Hal yang paling berkesan bagi saya adalah Edo tidak sombong dan mau bergaul dengan siapa saja. Ini terbukti hampir setiap sore di kantor, kami bermain table soccer dengan office boy dan karyawan outsource. Ini yang sangat unik, dimana seorang Edo dalam bergaul tidak memandang kasta dan mau membaur. Begitu juga saat makan siang, kadang Edo ikut kami makan di "food court" Genteng Ijo. Sebuah lokasi tempat makan yang merakyat. Bandingkan dengan seorang teman, yang "sok kaya" padahal kartu kreditnya banyak hutang, di kejar debt collector. Ke kantor saja cuma diantar mobil biasa-biasa saja, tapi lagunya seperti anak konglomerat. Makan siangpun tidak mau di pinggir jalan, selalu di resto. Tidak jelas siapa yang bayarin atau dari mana uang untuk membayar biaya kehidupannya yang sok mewah.

Demi etika, saya tidak perlu menyebutkan nama maupun initial teman tersebut. Kadang kala saya juga melihat adanya karyawan tetap dengan level masih rendah, tapi tingkah lakunya seperti bos besar, sewenang-wenang memerintah staff outsource, driver maupun office boy. Saya merenung, bagaimana suatu waktu dia menjadi seorang boss ? Masih kroco saja sudah begitu. Mungkin dia perlu membaca buku "Basmi Manipulasi Manajemen".

Kembali kepada Edo, saya tahu sikap rendah hati, mau bergaul dengan siapa saja itu merupakan cerminan orang yang menjunjung tinggi arti kebersamaan. Semua sifat itu tidak muncul dengan tiba-tiba karena itu harus melalui proses sejak dini. Bimbingan orang tua menjadi faktor utama, selain guru, lingkungan dan masyarakat. Saya membayangkan jika orang-orang kaya tapi tidak sombong, tentulah kehidupan ini akan semakin menarik. Melalui tulisan singkat ini, mudah-mudahan ada yang memforward atau menginformasikan kepada mereka yang "biasa-biasa saja" tapi lagaknya sombong banget, sehingga orang-orang jenis tersebut menjadi malu. Syukur-syukur mereka akan mengubah kelakuannya. Untuk sahabat saya Edo, terima kasih atas persahabatan selama ini dan apa yang ditunjukkan oleh Anda akan menjadi inspirasi saya dalam memandang arti kehidupan.

0 komentar:

Posting Komentar

Menggugah gagasan, merefleksikan pemikiran dan menerobos relung harapan