Translate to : English French German Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Disindir, Tidak Berasa atau Pura-Pura Tidak Tahu ?

Sabtu, 28 Agustus 2010

Bagi Anda yang sering membaca blog saya atau tulisan saya di SWIPE, jika jeli pasti bisa melihat ada kalanya saya menulis dengan gaya sindiran kepada "manusia-manusia tidak tahu diri".
Beberapa teman ada yang berkata kepada saya kira-kira begini " tajam sekali sindirannya dan yang disindir pasti merasakan hal yang tidak menyenangkan"

Tapi yang anehnya manusia yang saya sindir tersebut kelakuannya masih tetap saja. Saya mengambil kesimpulan ada 3 hal yaitu:

  • Manusia tersebut tidak merasa disindir, karena saya tidak menyebut nama secara nyata. Mungkin dipikir itu untuk orang lain dan bukan untuk dia.
  • Manusia itu tahu kalau disindir, tapi diam saja, tidak berani beradu argumen. Jika dia bertanya kenapa disindir, saya sudah mempunyai jawaban yang sangat elegan dan pasti membuat dia malu. Jika dalam permainan catur diistilahkan skak ster. Jawaban itu tidak perlu saya ungkapkan di artikel ini.
  • Manusia ini "buta huruf", atau buta permanen ?,tidak bisa membaca atau tidak mengerti apa yang saya tulis. Kasihan sekali ya.

Ada teman yang bertanya kenapa saya harus menyindir manusia-manusia itu. Ya saya merasa tingkah laku mereka tidak tepat. Banyak hal yang mereka lakukan membuat saya merasa "eneg" sehingga hanya melalui tulisan saya beraksi. Siapa tahu mereka akan berubah. Jika masih tidak berubah, ya kita doakan saja semoga dia sadar. Kalau masih juga belum berubah.... ya capek dehhhh.... buang saja ke laut. Meminjam istilah anak gaul.

Sebagai penulis dengan spesial true story yang ada di sekitar saya, maka saya akan terus bersikap kritis dan terus menulis dengan nada sindiran. Karena saya mengikuti peribahasa saat kita SD dulu, "maju terus pantang mundur, membela yang benar" Apakah Anda mau mendukung saya untuk memberantas manusia-manusia yang sewenang-wenang tersebut ? Hari nurani Anda yang akan menjawabnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Menggugah gagasan, merefleksikan pemikiran dan menerobos relung harapan