Belajar Bersyukur

Anda baca Kompas Senin 15 April hal 1 dengan judul "Tasripin, Bocah Sekecil Itu Menanggung Beban Keluarga...". Ya anak berusia 12 thn terpaksa menjadi buruh tani untuk menghidupi ke tiga adiknya. Ibunya meninggal 2 thn lalu, ayahnya merantau ke Kalimantan bersama kakaknya. Di saat anak2 seusianya bersekolah dengan gembira, ber bbm an, ber ipad an, maka Tasripin harus bekerja menjadi buruh tani, memasak untuk adiknya, mencuci, menyapu dll. Tapi ia seorang pemenang. Sifat No Compromise ( Unsur N dari ANGEL pada buku ANGEL & DEMON, 30 Kisah Inspiratif Sang Pemenang ) telah dilakukannya. Ia tidak berkompromi dengan kesulitan dan terus berusaha bekerja keras. Kisah nyata ini bagus diketahui oleh anak2 kita, agar mereka bisa tangguh, tidak cengeng, tidak mudah menyerah apalagi dijaman yang serba "enak" bagi mereka. Coba lihat berapa banyak anak2 yang stress dan takut hadapi ujian sekolah. Padahal jika mereka mau belajar giat, pasti akan berhasil. Ingatlah untuk selalu bersyukur atas apa yang telah diberikan Tuhan. Salam Pemenang dari Chef Talip. Silakan baca artikel sebelumnya di www.timoteustalip.com. Follow my twitter @silentmotivator. Penulis 11 buku. Terima kasih.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT