Translate to : English French German Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Strategi Marketing dan Sumbangan

Senin, 07 Februari 2011

Siang ini ada sebuah postingan di ‎​​ßßM yang sangat menantang saya. Intinya kalau menyumbang tidak perlu orang lain tahu. Memang selama ini saya selalu menyumbang royalti saya kepada tempat ibadah, yatim piatu dan kegiatan amal lainnya. Hal ini untuk membuktikan kalau logo kecil di buku-buku saya adalah bukti nyata. Ingat ini adalah hasil keringat saya sendiri. Tiba-tiba saya teringat akan kelakuan seseorang yang meminta sesuatu dari saya untuk amal. Saat itu saya katakan" kalau mau beramal dari kantong pribadi, mana ada mau amal tapi minta dari orang lain. Apalagi nantinya diakui sebagai sumbangan dari dirinya". Ya memang banyak orang disekitar Anda yang suka mengaku-ngaku karya orang lain sebagai karyanya. Sebenarnya jika ketahuan bukan karyanya, maka akan sangat malu. Bisa dianggap pecundang, plagiat maupun bermuka badak. Kembali ke masalah royalti. Memang salah satu strategi memarketingkan diri adalah tidak menerima royalti. Dengan demikian, maka akan banyak orang-orang yang membantu saya memasarkan buku-buku. Jadi jika saya mengkampanyekan tentang royalti yang disumbangkan bukan berarti saya memamerkan hal itu. Tapi sebagai bukti nyata apa yang bisa kita hasilkan untuk berbagi. Ya berbagi dengan hasil karya sendiri dan keringat sendiri jauh lebih mulia daripada perbuatan licik. Untuk jelasnya kenapa Talip tidak mau menerima royalti, silakan beli buku "Sop Kambing" ala Chef Talip , di Gramedia Jabotabek @29 ribu. Buktikan Anda juga mampu beramal seperti saya. Berani terima tantangan dari Chef Talip?


:BCA:

0 komentar:

Posting Komentar

Menggugah gagasan, merefleksikan pemikiran dan menerobos relung harapan