Belajar dari Tukang Nasi Goreng.
Minggu lalu saya membeli nasi goreng di dekat rumah. Sebelum melayani saya, si abang melayani seorang ibu yang membeli 1 porsi nasi goreng. Harganya Rp 12.000, Nah si ibu membayar dengan uang 10.000 dan 5000. SI tukang nasi goreng tidak ada uang 1000, sehingga dikembalikan rp 4000 dengan uang 2000 an sebanyak 2 lembar. Si ibu mengatakan agar ambil saja 2000 nya sehingga si ibu membayar 13.000. Yang hebat adalah si tukang nasi goreng mengatakan ga usah, silakan ambil lagi uang tersebut. Sehingga si abang hanya menerima 11.000
Seorang tuakng nasi goreng bisa memberikan perhatian yang luar biasa kepada nasabahnya dan pastilah akan diingat terus dan menjadikan pelangggan setia.
Beda dengan seorang teman lama yang baru membuka restaurant. Saya makan seharga 81.000 dan saya bayar 100.000. Karena tidak ada uang kembalian yang pas, maka si teman minta saya uang 1000 agar bisa dikembalikan 20.000. Harusnya sebagai teman lama, ya sudahlah uang 1000. Gara2 hal sederhana itu, saya malas mempromosikan restaurannya. Padahal saya mempunyai banyak teman, jaringan medsos juga banyak dan saya seorang penulis buku yang juga pembicara. Pastilah saya bisa bantu promosinya.
Ya itulah strategi orang dalam berdagang. Ada yang memperhatikan nasabah ada yang cuek. Semoga kisah sederhana si tukang nasi goreng bisa membawa banyak manfaat bagi kita semua.
::BCA::=>
0 komentar:
Posting Komentar